BrandzView
Konten ini kerja sama Kompas.com dengan KONILIFE

Dampak Negatif Mengonsumsi Bebek bagi Penderita Asam Urat

Kompas.com - 26/11/2023, 21:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Asam urat adalah penyakit radang sendi yang disebabkan adanya penumpukan kristal asam urat berlebih pada persendian dan jaringan lunak.

Kondisi ini menyebabkan peradangan dan rasa nyeri hebat pada sendi mana pun, seperti jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling umum di jempol kaki.

Dikutip dari laman Pusat Pencegahan Penyakit AS (CDC), asam urat disebabkan oleh suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia, ketika asam urat dalam tubuh terlalu banyak.

Tubuh manusia secara alami menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yang ditemukan dalam tubuh dan makanan yang Anda makan.

Baca juga: Gejala Asam Urat di Lutut, Kenali Ciri-cirinya Berikut Ini


Namun, ketika asam urat dalam tubuh terlalu banyak, kristal asam urat dapat menumpuk di persendian, cairan, dan jaringan di dalam tubuh.

Kondisi hiperurisemia tidak selalu menyebabkan asam urat. Ada beberapa orang yang mengalami hiperurisemia namun tidak mengalami gejala asam urat, sehingga tidak memerlukan pengobatan medis.

Saat Anda menderita asam urat, kristal asam urat dapat menumpuk dan mengendap di persendian, sehingga menyebabkan nyeri, bengkak, dan gejala lainnya secara tiba-tiba.

Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk menghindari mengonsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi.

Baca juga: Alasan Mengonsumsi Daging Merah Buruk bagi Kondisi Asam Urat

Efek bebek terhadap asam urat

Ilustrasi dampak mengonsumsi daging bebek terhadap asam urat.iStockphoto/alvarez Ilustrasi dampak mengonsumsi daging bebek terhadap asam urat.

Dilansir dari laman Livestrong, penderita asam urat sebaiknya menghindari untuk mengonsumsi daging unggas.

Daging ayam, burung, dan bebek mengandung purin dalam jumlah sedang sehingga dapat memicu serangan asam urat.

Anda sebaiknya membatasi asupan daging unggas dan memilih sumber protein yang mengandung purin rendah seperti produk kedelai, selai kacang, dan kacang-kacangan.

Sejalan dengan itu, dikutip dari laman Everyday Health, beberapa daging, terutama daging organ, sebaiknya dihindari sebisa mungkin karena kaya akan purin.

Baca juga: Bahaya Mengonsumsi Seafood bagi Penderita Asam Urat

Senyawa purin dapat meningkatkan kadar asam urat, yang kemudian menumpuk di persendian dan menimbulkan gejala asam urat yang menyakitkan.

Sedangkan bebek, bersama dengan daging sapi dan ayam memiliki kandungan purin sedang. Anda mungkin masih bisa mengonsumsinya hanya sesekali dan secukupnya.

Menurut laman Healthline, yang perlu diwaspadai adalah daging organ atau jeroan, termasuk hati, ginjal, otak, lidah, dan babat, karena memiliki kadar purin tertinggi.

Penderita asam urat disarankan untuk menghindari sepenuhnya mengonsumsi semua jenis jeroan.

Makanan hewani lainnya, seperti kuah daging, kaldu, dan sup ayam, juga disebut mengandung purin yang tinggi.

Baca juga: Efek Negatif Mengonsumsi Jeroan terhadap Asam Urat

Pantangan bagi penderita asam urat

Bahaya mengonsumsi daging bebek bagi penderita asam urat.iStockphoto/Toa55 Bahaya mengonsumsi daging bebek bagi penderita asam urat.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang mungkin perlu Anda batasi jika menderita asam urat:

  • Daging organ seperti hati, ginjal, timus, dan otak.
  • Daging hewan buruan seperti babi hutan dan daging rusa
  • Daging merah, termasuk yang paling umum adalah daging sapi, babi, dan domba
  • Beberapa jenis makanan laut seperti kerang, ikan berminyak, dan ikan kaleng
  • Minuman manis, terutama jus buah dan soda manis
  • Camilan manis seperti kue, kue kering, permen, atau sejenisnya
  • Ekstrak ragi yang umumnya ditemukan dalam makanan siap saji beku, sup kalengan, kaldu kubus, dan makanan lainnya.

Baca juga: 8 Buah untuk Asam Urat, Bantu Turunkan Kadar dan Atasi Nyeri

Anda juga sebaiknya menghindari mengonsumsi bir dan minuman keras dan membatasi karbohidrat olahan seperti roti putih dan makanan yang terbuat dari tepung putih.

Mengurangi asupan lemak jenuh yang ditemukan dalam makanan seperti mentega, keju berlemak penuh, mentega, dan minyak sawit juga dapat membantu.

Sebagai gantinya, cobalah memasak makanan dengan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun dan minyak nabati cair lainnya.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com