Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Obat Herbal Penurun Asam Urat, Sering Ditemukan di Sekitar Rumah

Kompas.com - 31/10/2023, 07:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asam urat adalah zat sisa dari hasil metabolisme purin yang sebagian besar disaring ginjal lalu dikeluarkan melalui urine.

Bila jumlah purin yang diproduksi terlalu banyak, kadar asam urat akan meningkat yang ditandai dengan rasa nyeri dan peradangan.

Dilansir dari Kemenkes, bagian tubuh yang biasanya terserang asam urat adalah pergelangan kaki, lutut, termasuk jempol kaki.

Penyakit tersebut lebih sering dialami oleh laki-laki dibanding perempuan dengan kisaran usia 30 tahun ke atas.

Meski asam urat berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari, penyakit ini bisa diatasi dengan beberapa obat herbal.

Berikut obat herbal penurun kadar asam urat.

Baca juga: Bahaya Makanan dan Minuman Manis bagi Penderita Asam Urat

1. Akar ketela jepang

Akar ketela jepang yang disebut juga burdock root adalah bahan alami yang bisa menurunkan asam urat.

Dilansir dari Very Well Health, bahan tersebut kaya akan kandungan antioksidan dan membantu mengurangi peradangan.

Beberapa penelitian menunjukkan, teh yang terbuat dari akar ketela jepang membantu melawan stres oksidatif.

Akar ketela jepang juga berguna mengurangi tanda peradangan bagi orang yang mengalami osteoartritis, kondisi peradangan sendi seperti asam urat.

Akar ketela jepang dapat dibeli dalam bentuk teh, bubuk, minyak, maupun ekstrak.

Baca juga: Mencegah Asam Urat Kambuh dengan Banyak Minum Air Putih

2. Jahe

Jahe menjadi salah satu rempah yang umum dijumpai di Indonesia.

Bagian jahe yang paling sering digunakan adalah rimpang atau akarnya untuk bahan membuat suplemen atau bumbu masak.

Selain itu, jahe juga memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang berguna membantu mengurangi peradangan bagi penderita osteoartritis dan artritis reumatoid.

Manfaat tersebut dapat dirasakan karena jahe mengandung gingerol, zingerone, dan shogoal.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com