Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Menikah Bisa Menyembuhkan Nyeri Haid? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 09/09/2023, 20:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi yang menyebut menikah dapat menyembuhkan kram perut saat haid atau menstruasi, ramai di media sosial.

Diunggah oleh akun X @comvomfs, Jumat (8/9/2023), informasi bermula dari pengunggah yang kerap merasa sakit saat haid.

Padahal, dirinya mengaku memiliki pain tolerance atau batas kemampuan menahan rasa sakit yang tinggi.

Lantaran takut menderita masalah kesehatan seperti kista, pengunggah memutuskan mengecek ke dokter untuk pertama kalinya dalam 20 tahun hidupnya.

Namun, setelah pemeriksaan selesai, dokter mengungkapkan pengunggah tidak memiliki masalah kesehatan.

"Dokter: 'Ini kamu sehat semua gak ada masalah, obatnya cuma 1 yaitu nikah' dia ngomong sambil senyum2," tulis pengunggah menirukan ucapan dokter.

Hingga Sabtu (9/9/2023) sore, unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 838.000 tayangan, 4.800 suka, dan 200 repost dari pengguna X.

Lantas, benarkah menikah bisa menjadi obat untuk menghilangkan sakit haid?

Baca juga: Sebelum Dipangkas Habis, Kenali Sederet Manfaat Rambut Kemaluan


Berkaitan dengan proses melahirkan

Spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) dari RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susanto menjelaskan, menikah yang disebut menjadi obat sakit haid berkaitan dengan proses melahirkan.

Menurut Indra, kram perut saat haid atau dismenore terjadi saat jaringan yang melapisi bagian dalam rahim mulai luruh untuk persiapan pendarahan bulanan.

"Saat menstruasi, rahim akan berkontraksi, sehingga suplai darah demikian juga oksigen dalam darah ke rahim, terhambat," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

Kondisi itu memicu kemunculan hormon prostaglandin, hormon yang merangsang kontraksi otot-otot pada rahim.

Kadar prostaglandin dalam jumlah tinggi inilah yang dapat memicu rasa sakit atau nyeri menstruasi.

Sementara itu, setelah melahirkan, siklus menstruasi cepat atau lambat akan kembali berlanjut.

Saat itulah, perempuan kemungkinan akan merasakan kram perut lebih ringan atau bahkan sama sekali tidak merasakan nyeri haid.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com