Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: Lapar Ternyata Bisa Menghambat Penuaan

Kompas.com - 27/07/2023, 08:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penuaan merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Semakin bertambahnya usia, penuaan pasti akan datang.

Normalnya, tanda-tanda penuaan muncul setelah usia 30 tahun. Pada saat itu, proses internal tubuh akan cenderung melambat.

Namun, ada kalanya tanda penuaan itu datang lebih cepat, atau kerap disebut penuaan dini.

Dilansir dari WebMD, penuaan dini ditandai dengan munculnya bintik hitam, keriput, nyeri sendi, dan penurunan kemampuan mental serta fisik.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghambat penuaan dini, salah satunya melalui aktivitas sehari-hari.

Sedangkan studi terbaru menemukan hasil bahwa, rasa lapar kemungkinan bisa menahan penuaan dini dan memperpanjang umur.

Baca juga: Olahraga Pagi Vs Olahraga Sore, Manakah yang Bisa Memperpanjang Umur?


Lapar cegah penuaan

Penelitian dari University of Michigan menemukan keterkaitan antara rasa lapar dengan penuaan.

Studi yang dilakukan pada lalat buah atau Drosophila melanogaster menunjukkan bahwa rasa lapar bisa memperpanjang umur.

Hal ini lantaran adanya perubahan pada otak.

Dilansir dari National Institute on Aging, studi dilakukan dengan mendorong rasa lapar lalat dengan cara memberinya branched-chain amino acids (BCAA).

BCAA adalah asam amino esensial yang tidak dibuat oleh tubuh, tapi berasal dari makanan.

Baik pada lalat maupun mamalia, penurunan BCAA dalam makanan diketahui meningkatkan rasa lapar.

Dan rasa lapar akan merangsang neuron di otak melalui manipulasi genetik.

Hasilnya, lalat dengan neuron kelaparan yang diaktifkan, akan makan dua kali lebih banyak tetapi hidup lebih lama dibandingkan dengan lalat yang neuronnya tidak diaktifkan.

Penelitian selanjutnya menunjukkan adanya koneksi antara BCAA, neuron pengontrol lapar, dan umur.

Di sisi lain, studi tersebut juga menunjukkan bawa diet rendah BCAA menyebabkan perubahan epigenetik pada DNA di otak.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang mekanisme yang mendorong kelaparan dan umur panjang pada lalat buah.

Menurut peneliti, ada potensi bahwa spesies lain juga bisa merasakan hal yang sama.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami gen mana yang berubah karena efek kelaparan.

Baca juga: Terlalu Banyak Olahraga Bisa Memperpendek Umur, Berapa Idealnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com