Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

Kompas.com - 28/05/2023, 09:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Darah rendah secara sederhana adalah kondisi ketika Anda memiliki tekanan darah lebih rendah dari 90 mm Hg untuk angka atas (sistolik) atau 60 mm Hg untuk angka bawah (diastolik).

Tekanan darah rendah atau hipotensi bisa memiliki penyebab yang bervariasi, berkisar dari dehidrasi hingga kondisi medis yang serius.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui risiko dan faktor penyebab kondisi tekanan darah rendah, agar dapat dihindari atau dicegah sejak dini.

Baca juga: Benarkah Badan Penderita Darah Rendah Akan Lebam-lebam Saat Kecapaian?


Penyebab tekanan darah rendah

Pengaturan aliran darah internal tubuh terkadang dapat menyebabkan Anda memiliki tekanan darah lebih rendah dari normal.

Tekanan darah bervariasi dari satu orang ke orang lain. Bahkan penurunan sekecil 20 mmHg, dapat menimbulkan masalah bagi sebagian orang.

Dilansir Penn Medicine, tekanan darah rendah yang berat dapat disebabkan oleh kehilangan darah secara tiba-tiba (syok), infeksi berat, serangan jantung, atau reaksi alergi yang parah (anafilaksis).

Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba, seperti beralih dari berbaring ke berdiri.

Selain itu, tekanan darah rendah juga bisa terjadi karena berdiri terlalu lama, yang disebut neurally mediated hypotension. Ini paling sering menyerang orang dewasa muda dan anak-anak.

Baca juga: Apa Perbedaan Gula Darah Tinggi dan Gula Darah Rendah?

Sejalan dengan itu, dikutip dari Cleveland Clinic, hipotensi atau tekanan darah rendah dapat terjadi karena berbagai alasan, antara lain:

  1. Hipotensi ortostatik, terjadi ketika Anda berdiri terlalu cepat dan tubuh Anda tidak dapat mengimbangi dengan lebih banyak aliran darah ke otak
  2. Penyakit sistem saraf pusat, seperti parkinson yang memengaruhi cara sistem saraf mengontrol tekanan darah
  3. Volume darah rendah, misalnya kehilangan darah akibat luka parah dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Dehidrasi juga dapat menyebabkan volume darah menjadi rendah
  4. Kondisi irama jantung yang tidak teratur (aritmia), emboli paru, serangan jantung, dan paru-paru yang kolaps
  5. Reaksi alergi yang mengancam jiwa (anafilaksis) atau reaksi kekebalan terhadap infeksi berat (sepsis)
  6. Jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, gagal jantung lanjut (otot jantung lemah), atau paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya
  7. Alkohol atau narkoba
  8. Kehamilan
  9. Pendarahan atau komplikasi kehamilan lainnya
  10. Suhu ekstrem. Terlalu panas atau terlalu dingin dapat memengaruhi hipotensi dan memperburuk efeknya.

Baca juga: Gejala Gula Darah Rendah di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya

Gejala tekanan darah rendah

Ilustrasi gejala tekanan darah rendah.iStockphoto/Tunatura Ilustrasi gejala tekanan darah rendah.

Dilansir dari Badan Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), gejala tekanan darah rendah bisa berupa:

  • Sakit kepala ringan atau pusing
  • Merasa sakit
  • Penglihatan kabur
  • Umumnya merasa lemah
  • Kebingungan
  • Pingsan.

Jika mengalami beberapa gejala tersebut di Atas, Anda mungkin mengalami tekanan darah yang rendah.

Ketika gejala itu terjadi saat berdiri atau mengubah posisi secara tiba-tiba, Anda mungkin mengalami hipotensi postural.

Untungnya tekanan darah tinggi bukanlah penyakit yang menular. Artinya Anda tidak bisa mendapatkannya atau menularkannya ke orang lain.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bisa Menaikkan Tekanan Darah Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Tren
Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Tren
Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com