Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Raksasa yang Berbelok Arah Menghadap Bumi

Kompas.com - 05/04/2023, 12:05 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah lubang hitam raksasa atau black hole yang menghadap Bumi telah ditemukan oleh para astronom Inggris pada Selasa (28/3/2023).

Ilmuwan dari Universitas Durham, Inggris menjelaskan, lubang hitam raksasa itu adalah salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan. Lokasinya berada di galaksi PBC J2333.9-2343.

Para peneliti di Royal Astronomical Society mengungkapkan bahwa galaksi tersebut membentang hampir 4 juta tahun cahaya atau hampir 40 kali ukuran Bumi.

“Kami mulai mempelajari galaksi ini karena menunjukkan sifat yang aneh. Hipotesis kami adalah jet relativistik dari lubang hitam supermasifnya telah mengubah arahnya. Untuk memastikan gagasan itu, kami harus melakukan banyak pengamatan,” kata Lorena Hernández García dilansir dari NY Post.

Galaksi tersebut awalnya diklasifikasikan sebagai galaksi radio, tetapi para ilmuwan menyadari bahwa fenomena luar angkasa telah berputar 90 derajat dan sekarang mengarah ke pusat Bumi.

Baca juga: Viral Foto Pertama Black Hole Besar yang Ada di Galaksi Bima Sakti

Penyebab perubahan arah belum dketahui

Para ilmuwan saat ini tidak yakin apa yang memicu perubahan arah, meski beberapa orang percaya bahwa PBC J2333.9-2343 bertabrakan dengan galaksi lain sehingga mengakibatkan pergeseran arah.

Belum diketahui dengan jelas bagaimana arah lubang hitam akan mempengaruhi Bumi. Meski begitu, lubang hitam ini bukan satu-satunya ancaman yang dihadapi Bumi.

Menurut data baru, tiga asteroid dekat Bumi atau Near Earth Asteroids (NEA) ditemukan di tata surya bagian dalam dan dapat menimbulkan risiko serius bagi Bumi.

"Survei senja kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid," kata penulis utama dan astronom Scott Sheppard dalam siaran pers NOIR Lab.

“Sejauh ini, kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang berdiameter sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut pembunuh planet,” tambahnya.

Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?

Memiliki 33 miliar kali massa dari matahari

Ilustrasi matahari. Apa yang terjadi jika matahari mati dan dampaknya pada Bumi.SHUTTERSTOCK/Lukasz Pawel Szczepanski Ilustrasi matahari. Apa yang terjadi jika matahari mati dan dampaknya pada Bumi.
Dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, tim ilmuwan menggambarkan temuan lubang hitam raksasa ini "sangat menarik". Lubang hitam ini memiliki sekitar 33 miliar kali massa matahari.

"Lubang hitam khusus ini, yang kira-kira 30 miliar kali massa matahari kita, adalah salah satu yang terbesar yang pernah terdeteksi dan berada di batas atas. Seberapa besar kami percaya lubang hitam secara teoritis ini bisa jadi adalah penemuan yang sangat menarik," kata Dr James Nightingale, penulis utama dalam jurnal dari Departemen Fisika di Universitas Durham dikutip dari Sky News.

Lubang hitam ultramasif adalah obyek paling masif di alam semesta dengan massa antara 10 miliar hingga 40 miliar kali massa matahari.

Para astronom percaya bahwa mereka dapat ditemukan di pusat semua galaksi besar seperti Bima Sakti, termasuk tata surya kita.

Baca juga: 10 Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah, Dua di Indonesia

Ia mengatakan, lubang hitam ultramasif itu langka dan sulit dipahami. Selain itu asal-usulnya juga tidak jelas. Beberapa percaya mereka terbentuk dari penggabungan ekstrem galaksi masif miliaran tahun yang lalu ketika alam semesta masih muda.

Para peneliti menggunakan fenomena yang dikenal sebagai pelensaan gravitasi, di mana mereka mengambil bantuan dari galaksi terdekat dengan mengubahnya menjadi kaca pembesar raksasa.

Ini mengungkap keberadaan lubang hitam ultramasif, sebuah wilayah di mana tarikan gravitasi begitu kuat sehingga cahaya pun tidak bisa lepas.

Para ilmuwan menggunakan simulasi superkomputer di Universitas Durham dan gambar yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk mengonfirmasi ukuran lubang hitam supermasif.

Mereka mengatakan ini adalah lubang hitam pertama yang ditemukan menggunakan pelensaan gravitasi.

Baca juga: Mengenal Gurun Lut Iran, Tempat Terpanas di Muka Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com