Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam "Memakan" Bumi?

Kompas.com - 17/01/2022, 14:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski terlihat kosong, langit menyimpan banyak benda yang masih menjadi misteri.

Salah satunya adalah black hole. Itu sangat padat dengan daya tarik gravitasi yang begitu kuat sehingga bahkan cahaya tidak dapat lepas dari genggaman black hole jika cukup dekat.

Sebelumnya banyak film yang telah membahas tentang ini mulai dari Interstellar hingga Black Hole.

Baca juga: Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam

Apa itu black hole atau lubang hitam?

Melansir NASA, 21 Agustus 2018, black hole atau lubang hitam adalah tempat di ruang angkasa di mana gravitasi menarik begitu banyak, sehingga bahkan cahaya tidak bisa keluar.

Gravitasi sangat kuat karena materi telah terjepit ke dalam ruang kecil. Ini bisa terjadi ketika sebuah bintang sekarat.

Karena tidak ada cahaya yang bisa keluar, orang tidak bisa melihat lubang hitam. Lubang hitam tidak terlihat.

Teleskop luar angkasa dengan alat khusus dapat membantu menemukan lubang hitam.

Mengutip Space, 4 Desember 2021, sejauh ini para astronom telah mengidentifikasi tiga jenis lubang hitam, yakni lubang hitam bintang, lubang hitam supermasif, dan lubang hitam menengah.

Baca juga: Mengenal Canopus, Bintang Paling Terang Kedua di Langit Malam

Seberapa besar lubang hitam?

Masih dari laman NASA, lubang hitam bisa besar atau kecil. Menurut para ilmuwan lubang hitam terkecil hanya sebesar satu atom.

Lubang hitam itu sangat kecil tetapi memiliki massa sebesar gunung raksasa. Massa adalah jumlah materi, atau "barang", dalam suatu benda.

Jenis lubang hitam lainnya disebut "bintang". Massanya bisa sampai 20 kali lebih besar dari massa matahari.

Diperkirakan ada banyak lubang hitam bermassa bintang di galaksi Bumi, Bima Sakti.

Lubang hitam terbesar disebut "supermasif." Lubang hitam itu memiliki massa yang lebih dari 1 juta matahari.

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi besar mengandung lubang hitam supermasif di pusatnya.

Lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti disebut Sagitarius A. Itu memiliki massa yang setara dengan sekitar 4 juta matahari dan akan muat di dalam bola sangat besar yang dapat menampung beberapa juta planet Bumi.

Baca juga: Apakah Warna Langit Senja di Planet Lain?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com