Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Raksasa yang Berbelok Arah Menghadap Bumi

Ilmuwan dari Universitas Durham, Inggris menjelaskan, lubang hitam raksasa itu adalah salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan. Lokasinya berada di galaksi PBC J2333.9-2343.

Para peneliti di Royal Astronomical Society mengungkapkan bahwa galaksi tersebut membentang hampir 4 juta tahun cahaya atau hampir 40 kali ukuran Bumi.

“Kami mulai mempelajari galaksi ini karena menunjukkan sifat yang aneh. Hipotesis kami adalah jet relativistik dari lubang hitam supermasifnya telah mengubah arahnya. Untuk memastikan gagasan itu, kami harus melakukan banyak pengamatan,” kata Lorena Hernández García dilansir dari NY Post.

Galaksi tersebut awalnya diklasifikasikan sebagai galaksi radio, tetapi para ilmuwan menyadari bahwa fenomena luar angkasa telah berputar 90 derajat dan sekarang mengarah ke pusat Bumi.

Penyebab perubahan arah belum dketahui

Para ilmuwan saat ini tidak yakin apa yang memicu perubahan arah, meski beberapa orang percaya bahwa PBC J2333.9-2343 bertabrakan dengan galaksi lain sehingga mengakibatkan pergeseran arah.

Belum diketahui dengan jelas bagaimana arah lubang hitam akan mempengaruhi Bumi. Meski begitu, lubang hitam ini bukan satu-satunya ancaman yang dihadapi Bumi.

Menurut data baru, tiga asteroid dekat Bumi atau Near Earth Asteroids (NEA) ditemukan di tata surya bagian dalam dan dapat menimbulkan risiko serius bagi Bumi.

"Survei senja kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid," kata penulis utama dan astronom Scott Sheppard dalam siaran pers NOIR Lab.

“Sejauh ini, kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang berdiameter sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut pembunuh planet,” tambahnya.

"Lubang hitam khusus ini, yang kira-kira 30 miliar kali massa matahari kita, adalah salah satu yang terbesar yang pernah terdeteksi dan berada di batas atas. Seberapa besar kami percaya lubang hitam secara teoritis ini bisa jadi adalah penemuan yang sangat menarik," kata Dr James Nightingale, penulis utama dalam jurnal dari Departemen Fisika di Universitas Durham dikutip dari Sky News.

Lubang hitam ultramasif adalah obyek paling masif di alam semesta dengan massa antara 10 miliar hingga 40 miliar kali massa matahari.

Para astronom percaya bahwa mereka dapat ditemukan di pusat semua galaksi besar seperti Bima Sakti, termasuk tata surya kita.

Ia mengatakan, lubang hitam ultramasif itu langka dan sulit dipahami. Selain itu asal-usulnya juga tidak jelas. Beberapa percaya mereka terbentuk dari penggabungan ekstrem galaksi masif miliaran tahun yang lalu ketika alam semesta masih muda.

Para peneliti menggunakan fenomena yang dikenal sebagai pelensaan gravitasi, di mana mereka mengambil bantuan dari galaksi terdekat dengan mengubahnya menjadi kaca pembesar raksasa.

Ini mengungkap keberadaan lubang hitam ultramasif, sebuah wilayah di mana tarikan gravitasi begitu kuat sehingga cahaya pun tidak bisa lepas.

Para ilmuwan menggunakan simulasi superkomputer di Universitas Durham dan gambar yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk mengonfirmasi ukuran lubang hitam supermasif.

Mereka mengatakan ini adalah lubang hitam pertama yang ditemukan menggunakan pelensaan gravitasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/05/120500065/ilmuwan-temukan-lubang-hitam-raksasa-yang-berbelok-arah-menghadap-bumi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke