Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Sarapan yang Memicu Obesitas, Sebaiknya Dihindari

Kompas.com - 28/11/2022, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cara sarapan yang salah bisa merusak program diet atau program penurunan berat badan.

Kenaikan berat badan sendiri dipicu oleh banyak faktor. Selain kesalahan pola makan, malas bergerak, pola tidur yang kacau, juga cara sarapan yang salah.

Sebenarnya, banyak sekali manfaat dari makan pagi.

Namun sayangnya, beberapa kesalahan teknis, justru bisa merugikan tubuh. Salah satunya, menyumbang proses kenaikan berat badan!

Kesalahan apa sajakah itu? 

1. Makan dengan porsi terlalu kecil

Dilansir dari Web MD, ketika Anda sarapan dengan porsi terlalu kecil atau sedikit, maka kebutuhan tubuh akan kalori dan nutrisi tak akan tercukupi. Sehingga, tubuh akan menuntut kita untuk mengonsumsi makanan lagi dan lagi.

Hal ini akan berujung pada pengonsumsian kudapan dan makanan besar dengan porsi besar ketika makan siang.

Hal inilah yang akan menyumbang kenaikan berat badan.

2. Makan dengan terburu-buru

Beberapa orang memproses makan pagi dengan terburu-buru agar tak terlambat datang ke kantor atau sekolah.

Padahal, makan dengan tergesa-gesa justru bisa memicu kenaikan berat badan.

Jadi proseslah makan pagi dengan perlahan di setiap gigitan, agar sinyal kenyang tubuh bisa keluar dan Anda kenyang lebih lama.

Baca juga: Sarapan Dulu atau Minum Kopi Dulu, Mana yang Lebih Baik?

3. Menolak karbohidrat

Jangan menyingkirkan karbohidrat di makan pagi. Jika Anda tengah diet, pilihlah karbohidrat sederhana yang aman bagi tubuh Anda, seperti sereal atau bagel.

Ketika Anda menolak karbohidrat, maka energi akan mudah habis sebelum siang.

Efeknya, Anda akan makan dalam porsi besar di jam makan siang. Hal ini akan merusak program diet Anda.

4. Menolak telur

Ilustrasi telur mata sapiSHUTTESTOCK/ANETTA Ilustrasi telur mata sapi
Telur adalah menu terbaik untuk sarapan, karena telur adalah sumber utama protein dan nutrisi-nutrisi penting yang bisa memasok energi pada tubuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com