Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dokter soal Utas yang Menyebut Posisi Tidur Bisa Meringankan Rasa Sakit

Kompas.com - 22/09/2022, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dr Andreas Prasadja, dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, memberikan penjelasan mengenai utas yang menyatakan bahwa beberapa posisi tidur bisa meredakan rasa sakit akibat beberapa penyakit.

Diberitakan sebelumnya, utas di media sosial Twitter menyebutkan bahwa posisi tidur tertentu dianggap bisa mengurangi rasa sakit di tubuh.

Postingan yang diunggah oleh akun ini pada Minggu (18/9/2022) tersebut viral dan mendapatkan banyak komentar dari warganet.

"9 posisi tidur untuk mengurangi rasa sakit di tubuhmu," begitu narasi yang ada dalam utas tersebut.

Dalam gambar yang disertakan, ada beberapa posisi tidur yang dianggap bisa meringankan beberapa gejala penyakit tertentu.

Salah satunya, adalah ketika Anda sedang didera sakit maag, Anda bisa mengurangi rasa sakit dengan posisi tidur miring ke kanan dengan bantal sebagai sandaran kepala.

Sedangkan ketika sakit kepala mengganggu, Anda bisa meredakannya dengan meninggikan bantal agar kepala Anda lebih tinggi daripada posisi tubuh.

Menurut Andreas Prasadja, informasi mengenai 9 posisi tidur yang dipercaya bisa mengurangi rasa sakit di tubuh itu tidaklah benar.

"Tidak benar," tegasnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Ramai soal Unggahan Posisi Tidur Bisa Kurangi Rasa Sakit di Tubuh, Ini Penjelasan Dokter

Penjelasan dokter

Lebih lanjut Andreas mengatakan bahwa posisi tidur tertentu tidak berpengaruh secara signifikan pada rasa sakit yang sedang diderita oleh seseorang.

Posisi tidur pada orang normal ataupun sakit, kata dia, tidak perlu posisi-posisi tertentu. Pasalnya, badan secara otomatis akan berubah posisi sepanjang kita tidur sesuai dengan kenyamanan yang kita cari.

"Sepanjang malam (tidur) tidak dalam posisi yang sama terus," ujar Andreas.

Sementara itu, Dokter umum di Puskesmas Gedongan, Kota Mojokerto, Jawa Timur, dr Wahyu Tri Kusprasetyo juga meragukan unggahan viral soal posisi tidur itu.

Sebab, tidak ada bukti ilmiah yang bisa menguatkan informasi tersebut.

"Tidak ada bukti ilmiahnya," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Tidur Kurang dari 7-8 Jam Sehari Bisa Bikin Gemuk? Ini Kata Dokter

Ilustrasi tidur, posisi tidur. SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi tidur, posisi tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com