KOMPAS.com - Satgas penanganan Covid-19 melaporkan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia hanya ada 1 kasus pada 28 November 2021.
Secara kuantitatif, angka ini memang paling rendah jika dibandingkan angka fatalitas yang dilaporkan sejak 8 bulan sebelumnya.
Terlebih, jika dibandingkan saat puncak gelombang kedua terjadi pertengahan 2021 ini, di mana dalam sehari kasus kematian bisa melebihi angka 2.000 secara nasional.
Apakah ini pertanda bahwa infeksi Covid-19 sudah berhasil ditekan?
Begini jawaban dari Satgas Penanganan Covid-19 mengenai hal tersebut:
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Varian Omicron Dikhawatirkan Para Peneliti
Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membenarkan hal tersebut.
Sebelumnya, dia menyebut, angka ini berhasil dicapai setelah adanya upaya 3T (tracing, tasting, treatment) yang optimal.
"Angka tersebut adalah hasil deteksi dini dan upaya tanggap cepat kasus yang ada melalui optimalisasi upaya 3T," kata Wiku, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/12/2021).
Tidak hanya 3T, terus meningkatnya angka vaksinasi yang ada di Indonesia juga memiliki peran dalam menekan angka kematian ini.
"Angka fatalitas ini juga dipengaruhi karena upaya vaksinasi yang dapat menekan perburukan gejala pada kasus positif selain mencegah kemunculan kasus baru," jelas dia.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Omicron, Varian Baru Corona
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi melihat, angka fatalitas akibat Covid-19 di Indonesia ini masih terbilang tinggi.
"Angka positif kan sudah 0,19 persen, jadi kasusnya memang sangat rendah. Kemarin adalah jumlah yang dilaporkan saja, tapi untuk menilai tingkat keparahan harus menghitung dari case fatality rate yang angkanya masih 2,7 persen," jelas Nadia kepada Kompas.com, Selasa (30/11/2021).
Ketika ditanyakan, berapa tingkat fatalitas kasus yang sudah dapat dikatakan rendah, Nadia memberi perbandingan dengan data global.
"Kalau (tingkat kasus fatal) global itu 2,1 persen, kita seharusnya di bawah global," pungkasnya.
Dan angka kematian 1 digit itu ternyata tidak bertahan lama, karena sehari setelahnya, di tanggal 29 dan 30 November 2021, angka kematian dilaporkan ada di angka 11.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.