Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mengapa Varian Omicron Dikhawatirkan Para Peneliti

Kompas.com - 01/12/2021, 10:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron menjadi kekhawatiran bagi para peneliti dan juga masyarakat dunia.

Kasusnya telah banyak dikonfirmasi di sejumlah negara di dunia, sehingga langkah-langkah pengetatan segera diambil untuk mencegah penyebaran varian tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah mengklasifikasikan varian yang dideteksi pertama kali di Afrika Selatan ini sebagai variant of concern (VoC).

Para ilmuwan di dunia juga menyampaikan kekhawatiran terkait kemunculan varian baru virus corona ini.

Apa alasan para peneliti merasa khawatir dengan keberadaan varian baru Omicron ini?

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Omicron, Varian Baru Corona

1. Lonjakan kasus Covid-19

Mengutip dari MedicalNewsToday, sejumlah ilmuwan dari Center of Epidemic Response and Innovation (CERI) Afrika Selatan merasa khawatir dengan keberadaan varian baru ini.

Diduga, varian ini menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di Gauteng Afrika Selatan.

Pada 16 November 2021, Afrika Selatan mencatat 136 kasus harian, tetapi pada 25 November 2021 jumlah kasus meningkat menjadi lebih dari 1.200.

Sebanyak 80 persen dari jumlah tersebut berada di Provinsi Gauteng.

Para peneliti menduga, kasus tersebut karena adanya varian baru ini. Dikarenakan, lonjakan kasus bertepatan dengan deteksi pertama Omicron oleh para ilmuwan.

Baca juga: WHO Sebut Omicron Berisiko Tinggi Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 Global

2. Varian mengandung mutasi yang tidak biasa

Direktur CERI Prof Tulio de Oliveria PhD mengatakan, genom dari varian baru Omicron mengandung konstelasi mutasi yang sangat tidak biasa.

Mutasi-mutasi inilah yang dikhawatirkan akan membantu virus untuk menghindari sistem kekebalan atau meningkatkan penularannya.

Oliveria menyampaikan, ada sekitar 50 mutasi di seluruh genom virus Omicron. Lebih dari 30 di antaranya merupakan bagian yang berperan mengkode protein lonjakan virus.

Dia juga mengatakan, varian ini memiliki 15 mutasi di bagian RBD genom. Padahal pada varian Delta, hanya ada dua, dan varian Beta hanya ada 3 mutasi.

Hal ini membuat para ilmuwan khawatir varian baru bisa mencegah antibodi vaksin tak efektif.

Baca juga: Antisipasi Omicron, Ini Aturan Terbaru Karantina Perjalanan Internasional


Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com