Varian Omicron juga dikhawatirkan peneliti memiliki mutasi yang membuatnya semakin mudah masuk ke dalam sel inang, sehingga meningkatkan risiko penularan.
Selain itu, Omicron memiliki mutasi dalam tubuhnya yang membuat dia memiliki kekebalan bawaan terhadap patogen yang dia temui.
“Semua hal inilah yang membuat kami khawatir bahwa varian ini mungkin tidak hanya meningkatkan penularan, untuk menyebar lebih efisien, tetapi mungkin juga dapat mengatasi bagian-bagian dari sistem kekebalan dan perlindungan yang kita miliki dalam sistem kekebalan kita,” kata Pusat Studi Kesehatan dan Kependudukan Afrika Richard Lessells PhD.
Baca juga: Ada Varian Omicron, Apakah Pemerintah Akan Percepat Vaksin Booster untuk Kelompok Rentan?
Ahli virologi dari Universitas Columbia Dr Daniel Griffin berspekulasi bahwa virus mungkin telah berevolusi pada orang-orang yang tidak divaksinasi dan dengan sistem kekebalan terganggu.
Padahal, masih banyak negara dengan cakupan vaksin rendah.
Sehingga, menurut dia, kesenjangan vaksin dalam waktu lama akan membuat virus corona terus beradaptasi terhadap sistem kekebalan manusia.
“Sungguh tidak mengherankan bahwa varian ini sekarang sedang dijelaskan, karena kita terus memiliki begitu banyak bagian dunia dengan cakupan vaksinasi yang rendah, memberi virus jutaan peluang untuk mereplikasi dan memilih varian yang lebih cocok,” kata Dr Griffin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.