Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Ikan Terbang Bernapas di Udara?

Kompas.com - 05/10/2020, 19:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikan terbang adalah salah satu jenis ikan yang unik. Sesuai namanya, ikan terbang memiliki kemampuan untuk melompat dan terbang keluar dari permukaan air.

Kemampuan terbang ikan tersebut bisa dilihat pada unggahan video di media sosial Twitter oleh akun @semestasains, Minggu (4/10/2020).

Hingga Senin (5/10/2020) siang, unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 4.700 kali dan dibagikan ulang lebih dari 1.200 kali.

Unggahan tersebut juga mendapat 293 komentar dari warganet di kolom replies.

Dari sejumlah komentar itu, ada satu komentar yang menjadi bahan diskusi di kalangan warganet. Komentar tersebut ditulis oleh akun @santosa_indra.

Bagaimana ikan terbang bernapas?

Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Bidang Zoologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Rahmadi mengatakan, ikan adalah salah satu hewan yang tidak punya paru-paru sehingga tidak bisa menahan napas.

Cahyo menjelaskan, hal itu terjadi karena proses terjadinya penyerapan oksigen pada ikan terjadi di insang.

Dengan demikian, selama insang masih basah, masih memungkinkan terjadinya penyerapan oksigen yang diperlukan tubuh.

"Selain itu, ikan terbang tidak membutuhkan waktu lama di udara. Sehingga, masih memungkinkan terjadinya penyerapan oksigen dari insang yang masih basah," kata Cahyo saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Cahyo menambahkan, ikan di darat juga masih bisa hidup selama beberapa jam, asalkan insangnya tidak kering.

Namun, penyerapan oksigen tidak akan semaksimal ketika ikan berada di dalam air.

Baca juga: Mengapa Ada Ikan yang Bisa Terbang?

Tentang ikan terbang

Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (4/10/2020) mengutip National Geographic, kemampuan terbang yang dimiliki ikan terbang berfungsi sebagai alat pertahanan diri.

Dengan kemampuan itu, ikan terbang bisa melarikan diri dari predator yang ingin memangsa mereka.

Bentuk tubuh yang ramping membantu ikan terbang untuk mengumpulkan cukup kecepatan di bawah air agar bisa menembus permukaan.

Sementara, bentuk sirip yang besar seperti sayap membuat mereka terbang ke udara. Ketika akan terbang, ikan akan meluncur di bawah permukaan air dengan kecepatan tinggi, yaitu sekitar 37 mil per jam.

Dengan mengarahkan tubuhnya ke atas, ikan itu menembus permukaan dan mulai meluncur dengan mengibaskan ekornya secara cepat saat berada di bawah permukaan.

Ikan tersebut kemudian terbang ke udara dengan ketinggian lebih dari 1 meter dan bermanuver jauh di atas air sampai 200 meter.

Setelah mendekati permukaan, ikan terbang dapat mengepakkan ekor dan meluncur tanpa sepenuhnya kembali masuk ke dalam air.

Sampai saat ini, tercatat ada 40 spesies ikan terbang yang ada dunia.

Baca juga: Banyak Diminati, Berikut Keistimewaan hingga Sejarah Ikan Cupang di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com