Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemuda Wonogiri, Dedikasikan Hidup untuk Meneliti Ikan di Indonesia

Kompas.com - 14/09/2020, 19:29 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikan, bagi pemuda bernama Rikho Jerikho, bukan sekadar bahan makanan yang bisa dipancing, dimasak, dan kemudian dihidangkan di meja makan.

Pemuda berusia 25 tahun asal Wonogiri, Jawa Tengah, ini mendedikasikan hidupnya untuk meneliti spesies-spesies ikan asing atau "ikan alien" di Indonesia. Ia memilih tak bekerja di perusahaan.

Sejak kecil, Rikho memang menaruh minat besar pada ikan. Kecintaannya pada ikan, membuatnya mendalami bidang perikanan dan melakukan penelitian mengenai spesies ikan "alien" di Indonesia.

"Pada awalnya dimulai dari proses pengerjaan skripsi. Saya berpikir, mengapa ikan-ikan di Indonesia yang saya kenal, kebanyakan dari spesies asing. Spesies asli Indonesia malah tidak banyak dikenal," kata Rikho saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/9/2020).

Berangkat dari pemikiran itu, Rikho kemudian melakukan studi awal mengenai kondisi ikan di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. Ternyata, banyak ikan di sana bukan spesies asli Indonesia.

"Seperti ikan nila, ikan bawal, sampai ikan patin ternyata bukan asli Indonesia. Hasil studi itu kemudian saya tulis, walaupun belum tahu dipakai untuk skripsi atau tidak," ujar Rikho.

Baca juga: Cerita Achmad Berjuang Melawan Corona Jelang Sidang Skripsi

Presentasi di World Lake Conference

Dia pun mengirimkan hasil penelitian awalnya itu ke World Lake Conference. Tidak disangka, niat isengnya mendapat sambutan.

Pada 2016, Rikho diundang untuk mempresentasikan hasil penelitiannya tentang keanekaragaman ikan-ikan asing di Waduk Gajah Mungkur pada pertemuan World Lake Conference di Bali.

"Di situ berhasil publish artikel sederhana, dan juga poster," kata Rikho.

Sepulangnya dari World Lake Conference, Rikho merasa semakin gelisah dengan kondisi perikanan di Indonesia.

Selain kurangnya penelitian soal ikan, dia juga menyoroti pelepasan spesies asing di perairan Indonesia yang justru dianggap sebagai kewajaran.

"Ikan nila malah disebar di mana-mana, padahal dia aslinya di Afrika. Ikan mujair juga sama. Ikan mas itu aslinya juga bukan dari Indonesia, tapi ada di Asia bagian utara, dan beberapa negara Eropa," kata Rikho.

Hal itu kemudian menjadi kegelisahannya. Sebab, masyarakat kini lebih mengenal ikan-ikan asing, yang seolah-olah "dinaturalisasi".

"Yang saya kaget juga, ternyata ikan-ikan di Indonesia kondisi populasinya lebih rentan," ujar dia.

Salah satu contohnya adalah Barbonymus platysoma. Rikho menyebut, ikan itu belum ada nama lokalnya, dan pertama kali ditemukan tahun 1800-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com