Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drone Emprit Ungkap 3 Akun Penyebar Meme Fitnah Bintang Emon

Kompas.com - 16/06/2020, 10:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Pembahasan mengenai kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan ramai dalam beberapa hari belakangan.

Hal itu menyusul tuntutan jaksa terhadap terdakwa yaitu satu tahun penjara yang dinilai tidak mencerminkan asas keadilan.

Perbincangan semakin riuh setelah komika Bintang Emon membuat video yang mengkritik tuntutan satu tahun itu karena dianggap terdakwa tidak sengaja melakukan penyerangan.

Setelah video Bintang viral, muncul serangan terhadap komika tersebut yang menuduh dia memakai narkoba jenis sabu.

Baca juga: Bintang Emon Dituding Pakai Narkoba, Para Komika Buka Suara

Trending di Twitter

Cuitan yang menyebut Bintang Emon trending di Twitter hingga mencapai lebih dari 270.000 tweets pada Senin (15/6/2020) malam.

Pada Selasa (16/6/2020), twit #BINTANGEMONBESTBOY juga trending yang dicuitkan sebanyak lebih dari 40.000 kali.

Pendiri sekaligus analis Drone Emprit, Ismail Fahmi, menganalisis pemicu awal munculnya hoaks Bintang Emon memakai sabu.

Dari hasil pencarian di raw data Drone Emprit, pada tanggal 14 Juni diketahui, search dengan keyword "sabu" dan "narkoba" menghasilkan tiga akun yang membuat unggahan sama persis, pada menit yang sama pula.

Ketiga akun itu yakni @LintangHanita (2 followers), @Tiara616xxx (9 followers), dan @LiarAngsa (0 followers).

"Ketika masing-masing diexplore, semua menampilkan 5 postingan yang sama persis dan jam yang sama, antara 22:45 sd 22:49 WIB," kata Fahmi dalam akun Twitter-nya.

Fahmi mengatakan, serangan oleh tiga akun pada akhir tanggal 14 Juni itu langsung mendapat respons dari figur publik, sehingga pada 15 Juni pagi langsung viral.

"Dan pada pagi hari, akun-akun besar seperti @pandji (pukul 07:21 WIB) dan @arie_kriting (07:38 WIB) langsung memberi dukungan kpd @bintangemon, sehingga isu serangan ini semakin viral," papar dia.

Baca juga: Bikin Video Kasus Novel Baswedan, Bintang Emon Jadi Trending Topic di Twitter

Akun "suspended"

Sayangnya, saat analisis Fahmi dibuat, ketiga akun yang pertama kali menyebarkan isu Bintang Emon menggunakan sabu sudah suspended semua, sehingga tidak bisa ditelusuri afiliasi dan historinya.

Dia juga menyebutkan soal peta percakapan tentang @bintangemon, subklaster pro-oposisi sangat kecil. Sementara yang besar adalah klaster netizen dan para figur publik yang menjadi top influencers mereka.

"Ada @TretanMuslim, @ernestprakasa, @mardiasih, @ficofachriza_ dll. Sedangkan lima akun yang paling tinggi engagementnya adalah @bintangemon, @pandji, @FiersaBesari, @Arie_Kriting dan @injodotid," jelas dia.

Pihaknya juga mengungkapkan, serangan terhadap @bintangemon mulai terjadi pada tanggal 14 Juni 2020 pukul 23.47 WIB.

Viralnya serangan terhadap @bintangemon menurut analisis Fahmi bahkan telah mengalahkan volume percakapan tentang “Noval Baswedan” dan “Gak Sengaja”.

Baca juga: Bintang Emon Buka Lagi Akun Twitter-nya dan Ucapkan Terima Kasih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com