Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembukaan Tahun Ajaran Baru, Pembelajaran Jarak Jauh Seperti Apa?

Kompas.com - 15/06/2020, 21:14 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI resmi memutuskan tahun ajaran baru sekolah akan tetap dimulai pada Juli 2020 mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah mengeluarkan sejumlah keputusan terkait mekanisme pembelajaran tahun ajaran baru selama pandemi Covid-19, Senin (15/6/2020).

Dalam keputusan itu, Nadiem menyebut sekolah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.

Populasi sekolah yang berada dalam zona tersebut adalah 94 persen. Sementara hanya 6 persen dari populasi peserta didik yang berada dalam zona hijau.

Meskipun sekolah dalam zona hijau bisa melakukan pembelajaran tatap muka, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi sebelum mulai kembali kegiatan pembelajaran tetap.

Baca juga: Mendikbud: Ini Ketentuan Sekolah Boleh Dibuka, PAUD Nunggu 5 Bulan Lagi

Belum menyasar model pendidikan daring

Menanggapi hal itu, pengamat pendidikan dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Doni Koesoema mengatakan kebijakan tersebut masih belum menyasar model pendidikan melalui online atau daring.

Padahal, mayoritas sekolah yang melakukan pembelajaan online berada di zona kuning, oranye dan merah. 

"Tadi yang diatur lebih banyak sekolah di zona hijau, yang jadi masalah pendidikan jarak jauh (PJJ) itu seperti apa," kata Doni saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).

Menurutnya, banyak sekolah mengalami kebingungan terkait mekanisme pendidikan daring, termasuk format dan durasi belajar.

Doni menuturkan, selain tidak menyehatkan mata, PJJ secara ekonomi juga memberatkan orang tua karena tingginya kuota internet yang dibutuhkan.

"Kalau PJJ, seperti apa, mata pelajaran seperti apa, formatnya seperti apa. Minimal dikasih batas-batasan maksimal lah. Misal maksimal online sehari 2 sampai 3 jam, itu pun tidak harus full mantengin laptop. Sekolah itu butuh panduan seperti itu yang sampe sekarang tidak ada," jelas dia.

"Yang penting itu jangan sampai memberatkan orang tua, siswa, dan guru. Gajinya guru tidak seberapa, tapi yang dihabiskan banyak," sambungnya.

Baca juga: Ini Ceklist Lengkap Kesiapan Sebelum Membuka Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

Meski sekolah bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) untuk subsidi pulsa, tetapi Doni menganggap dana itu tak sangat terbatas dan tak akan cukup.

Kecuali pemerintah meminta BUMN untuk memberi keringanan agar bisa membagi pulsa untuk pendidikan.

Karenanya, dia menyayangkan pemerintah tak mengalokasikan dana Covid-19 sedikit pun untuk sektor pendidikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com