Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 ABK Kapal Lim Discoverer yang Tenggelam di Laut Bismarck Dipulangkan Hari Ini

Kompas.com - 09/05/2020, 09:25 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal penangkap ikan milik Korea Selatan, Lim Discoverer dilaporkan mengalami kecelakaan dan tenggelam di Laut Bismarck, dekat Papua Nugini pada Sabtu, 21 Maret 2020.

Dalam kapal tersebut, ada 24 anak buah kapal (ABK) di mana 6 orang di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi mengungkapkan, pihak KBRI Seoul telah berupaya membantu memulangkan 6 ABK tersebut.

"KBRI Seoul telah membantu proses pemulangan 6 orang ABK WNI kapal Lim Discoverer dengan penerbangan Asiana pada sore harinya," ujar Umar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Baca juga: Viral Video Jenazah ABK Indonesia Dilarung di Laut, Bagaimana Aturan Menurut ILO?

Umar menjelaskan, kapal Lim Discoverer dilaporkan mengalami kecelakaan dan tenggelam pada 21 Maret 2020.

Kemudian, seluruh awak kapal diselamatkan oleh kapal penangkap ikan "Sophia Martina" berbendera Filipina dan mereka membawa ABK tersebut ke Pelabuhan Rabaul, Papua Nugini.

Namun, saat itu Papua Nugini tengah menjalani status karantina wilayah.

Setelah tiba di pelabuhan tersebut, seluruh awak kapal lalu dijemput oleh kapal "Aaron" berbendera Korea Selatan pada 20 April 2020.

"Mereka tiba di Pelabuhan Gwangyang, Yeosu, pada 29 April 2020," kata Umar.

Keenam ABK WNI kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan dan karantina di kota Busan, Korea Selatan, sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Hasilnya, enam ABK WNI tidak terjangkit Covid-19

“Kami bersyukur bahwa keenam ABK WNI berada dalam keadaan sehat dan hari ini (Sabtu, 9 Mei 2020) dapat dipulangkan ke tanah air,” imbuh dia.

Baca juga: Update Kasus Corona WNI di Luar Negeri 17 April: 394 Positif, 82 Sembuh

Pemenuhan hak ABK WNI

Berkaca dari kasus sebelumnya, pihak KBRI telah bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk memastikan bahwa hak-hak para ABK WNI dapat dipenuhi oleh perusahaan pemilik kapal tempat mereka bekerja.

Sementara itu, sebanyak 14 warga negara Indonesia ( WNI) yang merupakan anak buah kapal (ABK) di kapal berbendera China, Long Xing 629, Jumat (8/5/2020) pagi telah diterbangkan ke Tanah Air dari Korea Selatan.

Long Xin 629 merupakan kapal penangkap ikan milik China yang kasusnya viral terkait pelarungan jenazah di tengah laut baru-baru ini.

Menurut keterangan yang diterima Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pelarungan jenazah dikarenakan kematian ABK disebabkan penyakit menular.

Hal ini kemudian diklarifikasi oleh Kemenlu China yang menyatakan bahwa pelarungan telah dilakukan sesuai praktik kelautan internasional dan dibenarkan apabila mengacu pada Kententuan International Labor Organization (ILO) Seaferer's Service Regulation.

Dalam aturan tersebut berisi ketentuan pelarungan jenazah.

Baca juga: Penolakan Jenazah Pasien Covid-19, Mengapa Bisa Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com