Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 7 Kecamatan di Banda Aceh Terendam Banjir, 248 Jiwa di Aceh Jaya Mengungsi

Kompas.com - 09/05/2020, 00:53 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Provinsi Aceh dikepung banjir sejak Jumat (8/5/2020) pagi.

Banjir tersebut dipicu oleh adanya intensitas curah hujan yang tinggi.

“Menurut perkembangan laporan yang pertama sebanyak 14 desa di 7 kecamatan di Kota Banda Aceh masih terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) berkisar 50-130 sentimeter,” ujar Kepala Pusat data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati kepada Kompas.com Jumat (8/5/2020) malam.

Meski demikian, tak hanya banjir akan tetapi juga diikuti dengan angin kencang dan tanah longsor di beberapa wilayah di Provinsi Aceh.

Baca juga: Puluhan Rumah di Sumsel Diterjang Banjir Bandang, Satu Jembatan Putus

Adapun beberapa wilayah yang terkena dampak adalah sebagai berikut:

Kota Banda Aceh

Beberapa wilayah cakupan yang terdampak banjir di Kota Banda Aceh meliputi:

  1. Kecamatan Kuta Raja : Desa Lampaseh, Desa Merduati, Desa Pelanggahan (dengan TMA hingga 130 sentimeter).
  2. Kecamatan Meuraksa: Desa Blang Oi dan Desa Dayan Baru (terendam banjir dengan TMA 50 sentimeter )
  3. Kecamatan Baiturahman : Desa Neusu Jaya (dengan TMA 100 cm), Desa Peuniti (TMA 120 cm)dan Desa Suka Ramai (TMA 50 cm).
  4. Kecamatan Lueng Bata: Desa Batoh
  5. Kecamatan Syiah Kuala: Desa Prada dan Desa Alue Naga (dengan TMA 50 sentimeter).
  6. Kecamatan Kuta Alam: Desa Kp. Laksana dan Desa Kp. Kramat (dengan TMA 100 sentimeter).
  7. Kecamatan Jaya Baru: Desa Punge Blang Cut (dengan TMA 50 sentimeter).

"Di sebagian di Kecamatan di Banda Aceh, ada yang mulai surut ada juga yang debit airnya meningkat, saat ini di Desa Geuceu Manara ada 4 KK 7 jiwa yang sudah mengungsi ke kantor desa," ujar Aru, petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dihubungi Jumat (8/5/2020) malam. 

Kabupaten Aceh Besar

Sebanyak enam desa di empat kecamatan Kabupaten Aceh Besar  terdampak tiga jenis bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.

Adapun rincian banjir di Kabupaten Aceh Besar meliputi

  1. Kecamatan Peukan Bada: Desa Lampasi Engking, Desa Villa Buana, Desa Ajun Ayahda
  2. Kecamatan Darul Imarah: Desa Garut

Baca juga: Kali Cipinang Meluap, Sejumlah Wilayah di Jakarta Timur Tergenang Banjir

Sedangkan untuk wilayah yang terdampak angin kencang dan pohon tumbang yakni terjadi 
Kecamatan Lhoong : Desa Gunung Kulu.

Adapun untuk bencana tanah longsor terjadi di Desa Gunung Paro Kecamatan Lhoong.

Kabupaten Aceh Jaya

Sedangkan untuk kejadian di Kabupaten Aceh Jaya, setidaknya ada 65 KK/248 jiwa di Desa Alue Gro Kecamatan Sampoiniet mengungsi ke Balai Desa dan Meunasah setempat setelah banjir luapan merendam permukiman mereka sejak Jumat (8/5/2020) malam.

Raditya mengatakan sejauh ini laporan yang diterima dari kejadian di tiga kabupaten dan kota yang terdampak bencana hidrometeorologi, belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.

Ia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Personil Damkar terus melakukan pemantauan debit air di titik-titik banjir dan mendata kerugian.

Baca juga: BMKG: Waspada Siklon Tropis 96S Picu Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com