KOMPAS.com - Adi Kurdi atau dikenal sebagai Abah lewat perannya dalam sinetron era '90-an Keluarga Cemara meninggal dunia pada siang tadi di RS Pusat Otak Nasional, Jakarta.
Sebelum kondisinya menurun dan dirawat intensif di rumah sakit, Adi Kurdi sempat kembali memerankan sosok Abah, kali ini dalam film berjudul Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA).
Film ini semula direncanakan akan tayang di bioskop pada 16 April lalu, tetapi karena adanya wabah Covid-19 maka penayangannya pun diundur.
Baca juga: Adi Kurdi di Film Terakhirnya, Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah
Film terakhir Adi Kurdi
Tak disangka, film ini ternyata menjadi film terakhir bagi aktor kelahiran Pekalongan, 22 September 1948 ini.
Saat dihubungi pada Jumat (8/5/2020) siang, produser film TETA, Anas Syahrul Alimi membenarkan hal itu.
"Betul, saya juga enggak menyangka ini adalah karya terakhirnya Abah di film, tampaknya film TETA ini menjadi film monumen terakhirnya Abah," kata Anas.
Beberapa kali sakit
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Anas, proses syuting film ini berlangsung selama 3 bulan pada tahun 2019.
Ketika itu, kondisi Abah disebutkan sempat beberapa kali mengalami sakit, namun tidak menjadi hambatan berarti, karena proses syuting bisa berlangsung hingga selesai.
"Memang beberapa kali sempat sakit ya, tapi memang beliau tetap profesional. It's okay, masih tetap bisa selesai sampai selesai syuting. Sebenarnya tidak sedang sakit-sakitan sih, cuma beberapa kali sakit. Memang kalau sakit ya kita istirahat," ujarnya.
Anas membeberkan peran Abah yang diperankan Adi dalam TETA sebenarnya disesuaikan dengan kondisinya sendiri.
"Beliau kan penglihatannya memang tinggal 20 persen, karena mengidap glukoma. Beliau juga memerankan Abah yang juga penglihatannya sudah sangat berkurang di film itu. (Peran) disesuaikan dengan kondisi Abah, karena ini kan berdasarkan novel TETA ya, Abah seperti memerankan dirinya sendiri," ungkap dia.
Baca juga: Mengenang Adi Kurdi, Pemeran Abah di Serial Keluarga Cemara...
Maestro seni peran
Ketika mengenang sosok almarhum Adi Kurdi, Anas menyebut dia sebagai seorang maestro seni peran.