Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya Provinsi Hubei, di Luar Wuhan, Melaporkan Nol Kasus Baru Virus Corona

Kompas.com - 06/03/2020, 18:17 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Provinsi Hubei di China tengah, tidak termasuk ibu kota provinsi Wuhan, untuk pertama kalinya melaporkan nol kasus baru virus corona selama 24 jam terakhir sejak wabah merebak. 

Sementara di Wuhan, episentrum wabah corona mengkonfirmasi ada 126 kasus baru pada Kamis (5/3/2020).

Komisi Kesehatan Nasional China seperti dikutip dari Reuters, melaporkan pada Jumat (6/3/2020) tidak ada infeksi baru yang dikonfirmasi di provinsi tersebut selain yang ada di Wuhan.

Sedangkan kasus baru di luar Hubei, ada 17 yang dikonfirmasi sehingga total infeksi baru di China pada Kamis adalah sebanyak 143. Jumlah tersebut naik dari hari sebelumnya 139 kasus.

Sebanyak 17 kasus baru, dimana 16 di antaranya berasal dari luar China, yakni 11 di Gansu, empat di Beijing dan satu di Shanghai. Empat kasus baru di Beijing berasal dari Italia.

China saat ini mengkarantina 311 penumpang yang tiba di ibukota provinsi Lanzhou, Gansu setelah dari Iran.

Baca juga: INFOGRAFIK: 6 Kelompok Orang yang Rentan Terinfeksi Virus Corona

Tren menurun

Berangsur-angsur, kasus-kasus baru virus corona berkurang di China, sehingga perhatian beralih ke potensi infeksi yang datang dari luar negeri.

Pihak berwenang di Beijing, Shanghai dan Guangdong telah menerapkan rencana untuk mengkarantina para pelancong dari negara-negara yang memiliki banyak kasus virus corona seperti Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Italia.

Akumulasi jumlah kesuluruhan kasus yang dikonfirmasi di China daratan mencapai 80.552 pada Kamis. Adapun korban meninggal sebanyak 3.042.

Melansir dari SCMP, angka-angka kasus baru di Provinsi Hubei sesuai dengan prediksi peneliti China Zhang Boli yang merupakan anggota tim peneliti yang bekerja mengendalikan wabah.

Zhang sebelumnya memperkirakan kasus di Hubei akan mencapai akhir pada pertengahan Maret.

"Menurut analisis statistik kami, kami memperkirakan kota-kota selain Wuhan di provinsi Hubei pada dasarnya bebas dari pasien virus corona pada pertengahan Maret," kata Zhang.

"Harapannya adalah bahwa Wuhan tidak akan memiliki kasus baru setiap hari pada akhir Maret," lanjutnya.

Baca juga: Peringatkan Negara yang Dinilai Tak Serius Tangani Virus Corona, WHO: Ini Bukan Latihan

Tutup pos pemeriksaan

Sementara itu, kota Chibi di selatan Wuhan menjadi kota pertama di Provinsi Hubei yang menutup pos-pos pemeriksaan pada Jumat pagi.

Penutupan ini dianggap sebagai penanda wilayah yang terkena virus corona secara bertahap kembali normal.

Keputusan tersebut didasarkan pada pemeriksaan internal mengikuti 19 hari berturut-turut tanpa adanya kasus infeksi baru di kota itu.

Chibi merupakan kota tingkat kabupaten di bagian tenggara Hubei yang berbatasan dengan Wuhan Utara.

Kota ini dikunci sejak tengah malam pada 23 Januari dan telah melaporkan 200 infeksi serta lima kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com