KOMPAS.com - Virus corona masih menjadi ancaman di banyak negara. Apalagi dengan kasus infeksi yang mencapai 98.370 dan korban meninggal 3.383 orang pada Jumat (6/3/2020).
Kondisi seperti ini membuat orang-orang di seluruh dunia mulai mengubah kebiasaan untuk mengurangi risiko tertular virus corona dan mencegah penyebarannya.
Ya, ketika virus corona telah menyebar ke seluruh dunia, beberapa negara mulai meninggalkan bentuk salam paling umum: jabat tangan.
Termasuk juga kebiasaan salam dengan pelukan, cipika-cipiki juga mulai dihindari untuk meminimalisasi penyebaran.
Begini cara virus corona telah mengubah perilaku di sejumlah negara seperti dikutip dari Aljazeera:
Di Beijing, papan iklan memberi tahu orang-orang untuk bergandengan tangan saat menyapa orang lain, alih-alih berjabat tangan.
Pengumuman publik juga menyarankan menggunakan salam tradisional China yang disebut gong shou. Yaitu kepalan tangan di telapak tangan yang berlawanan.
Greeting my good friends from the #US the #Taiwan way. Remember: to better prevent the spread of #COVID19, say no to a handshake & yes to this friendly gesture. #????? Check it out: pic.twitter.com/wNZYZxFSjh
— ??? Tsai Ing-wen (@iingwen) March 5, 2020
Sejumlah surat kabar menyarankan agar cipika-cipiki, cara umum menyapa di Perancis harus mulai dihindari. Begitu juga dengan berjabat tangan di tempat kerja.
Pakar etiket Philippe Lichtfus mengatakan bahwa menatap mata seseorang secara langsung sudah cukup.
Baca juga: Membandingkan Covid-19, MERS, dan SARS, Mana yang Lebih Mematikan?
Kementerian Kesehatan Brasil menyarankan agar tidak berbagi sedotan logam untuk mengonsumsi minuman khas Amerika Selatan, Chimarrao.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer dengan ramah menolak untuk menjabat tangan Kanselir Angela Merkel pada hari Senin lalu.
Merkel memahami itu dan justru tertawa sebelum duduk dalam seuah pertemuan.
No more handshakes, people. Not even if it’s Chancellor Merkel.pic.twitter.com/yP3zEwvMop
— Marcel Dirsus (@marceldirsus) March 2, 2020
Wabah virus corona dapat memengaruhi salah satu tradisi di Spanyol yaitu mencium patung Virgin Mary seminggu sebelum paskah. Ritual itu sendiri akan jatuh pada 12 April 2020.
Masyarakat percaya dengan mencium patung Maria akan memberikan perlindungan dan keselamatan.
Pejabat Kesehatan Nasional Fernando Simon menyebut, tidak menutup kemungkinan ritual ibu bisa dilarang.