Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Umumkan Kasus Kematian Pertama akibat Virus Corona

Kompas.com - 01/03/2020, 13:32 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thailand mengumumkan kasus kematian pertama di Negara Gajah Putih itu akibat virus corona.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Suwanchai Wattanayingcharoen pada Minggu (1/3/2020).

Kasus kematian pertama karena virus corona di Thailand terjadi pada seorang pria berusia 35 tahun, yang juga menderita demam berdarah.

Suwanchai mengungkapkan, Thailand telah mencatat 42 kasus virus corona sejak Januari 2020 lalu.

"Sebanyak 30 di antaranya telah pulih dan pulang dan 11 masih dirawat di rumah sakit," kata Suwanchai, seperti dikutip dari Reuters, Minggu.

Baca juga: Qatar Terinfeksi, Berikut Perkembangan Terkini Virus Corona di 13 Negara Timur Tengah

Sejak 24 Januari 2020, Thailand mengonfirmasi 25 kasus virus corona di negaranya.

Dilansir dari Bangkok Post, Rabu (5/2/2020), Thailand telah melaporkan 6 kasus baru penularan virus corona antar-manusia.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Dr Tanarak Plipat mengatakan, Thailand kini dalam tahap penularan penyakit.

"Negara ini sekarang dalam tahap penularan penyakit. Sebab, mereka tinggal di tempat-tempat yang penuh dengan wisatawan asing," kata Tanaka.

Selain Thailand, Amerika Serikat juga mencatatkan kasus kematian pertama akibat virus corona.

Kematian pertama di AS menimpa seorang perempuan berusia 50-an tahun.

Angka kasus virus corona di berbagai negara masih terus meningkat. Hingga Minggu (1/3/2020) pagi, tercatat 86.529 jumlah kasus di berbagai dunia.

Baca juga: Qatar Terinfeksi, Berikut Perkembangan Terkini Virus Corona di 13 Negara Timur Tengah

Rinciannya, 2.979 kasus kematian dan 41.958 orang telah dinyatakan sembuh.

Jumlah urutan kasus terbanyak yakni China, Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang.

Di Eropa, Irlandia mengumumkan kasus positif corona pertamanya. Dengan konfirmasi Irlandia, negara di Eropa yang sudah menyatakan ada kasus positif corona sebanyak 25 negara.

Sementara itu, di Timur Tengah, perkembangan terakhir, Qatar juga mengonfirmasi kasus corona.

Hingga Minggu siang, negara di Timur Tengah yang sudah mengumumkan adanya kasus positif virus corona berjumlah 13 negara.

Di luar China, kematian tertinggi akibat corona terjadi di Iran, yang mencapai lebih dari 200 orang meninggal dunia.

Baca juga: Kata Para Peneliti soal Risiko Kematian karena Virus Corona...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mitos dan Fakta Soal Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com