Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, WHO Peringatkan Wabah Virus Corona Dapat Hidup Kembali

Kompas.com - 01/03/2020, 11:05 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa wabah virus corona dapat hidup kembali.

Dikabarkan SCMP, para ilmuwan saat ini tengah menentukan inang perantara penyakit yang meningkatkan risiko kekambuhan.

Pakar kesehatan telah menyoroti tantangan epidemi virus corona, dengan peringatan WHO mengenai risiko wabah yang dapat muncul kembali.

WHO menyampaikan risiko penyebaran global dari epidemi virus corona menjadi sangat tinggi, meskipun badan kesehatan PBB berhenti menyebut wabah ini sebagai pandemi.

Baca juga: Meluas, AS dan Australia Laporkan Kematian Pertama akibat Virus Corona

Tidak mengalami demam

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, para peneliti di daratan China dan Hong Kong meninjau kasus 1.099 pasien corona dari 552 rumah sakit di 30 provinsi.

Peneliti menemukan bahwa lebih dari separuh pasien tidak mengalami demam saat dirawat di rumah sakit yang menyebabkan diagnosis menjadi lebih sulit.

Namun, 88,7 persen dari mereka memang mengembangkan satu kasus setelah masuk rumah sakit.

"Beberapa pasien dengan Covid-19 tidak mengalami demam atau kelainan radiologis pada presentasi awal yang telah memperumit diagnosis," bunyi studi tersebut.

Penelitian itu ditulis bersama oleh puluhan ahli medis, termasuk Direktur Laboratorium Kunci Negara China untuk Penyakit Pernapasan Zhong Nanshan dan pakar pengobatan pernapasan Universitas China Hong Kong Profesor David Hui Shu-cheong.

Sejauh ini, epidemi corona telah menewaskan lebih dari 2.800 orang di daratan China.

Sebanyak 79.822 kasus di China dilaporkan positif terpapar virus corona.

Baca juga: Update Terkini Virus Corona, Tembus 61 Negara, 86.529 Kasus dan 2.979 Kematian

Menyebar dari hewan

Ahli epidemiologi yakin bahwa virus corona Covid-19 disebabkan oleh organisme yang menyebar dari hewan.

Kelelawar tampaknya merupakan reservoir virus, tapi host perantara belum diidentifikasi.

Badan kesehatan PBB memperingatkan, tanpa mengidentifikasi rantai hewan tersebut, terdapat risiko wabah dapat kambuh di daerah di mana virus sudah surut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com