Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Para Peneliti soal Risiko Kematian karena Virus Corona...

Kompas.com - 01/03/2020, 12:59 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona menyebar dengan sangat cepat. Sejak pertama kali ditemukan akhir tahun lalu, virus Covid-19 telah meluas ke lebih dari 60 negara.

Virus corona yang awalnya ditemukan di Wuhan, Hubei, China ini telah menewaskan lebih dari 2.900 orang.

Berdasarkan penelitian terbaru, melansir BBC, para peneliti memperkirakan antara 5-40 kasus virus corona dalam 1.000 kasus akan berakibat kematian. Perkiraan terbaiknya, 9 kasus dari 1.000 kasus atau sekitar satu persen menyebabkan kematian.

Namun, hal ini juga bergantung pada sejumlah faktor seperti usia, jenis kelamin dan kesehatan umum, serta sistem kesehatan di tempat seseorang berada.

Para peniliti mengakui, menghitung kasus ini rumit. 

Sebagian besar kasus virus tak terhitung karena orang dengan gejala ringan cenderung tidak mengunjungi dokter atau pusat kesehatan.

Perbedaan tingkat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia tidak mungkin disebabkan oleh versi virus yang berbeda.

Baca juga: Virus Corona, Perlambatan Ekonomi dan Penurunan Polusi Udara China...

Berdasarkan penelitian dari Imperial College, hal ini karena setiap negara bisa lebih baik atau lebih buruk dalam menemukan kasus ringan terkait corona.

Hal inilah yang membuat perhitungan kasus menjadi lebih sulit.

Ketika menyimpulkan angka kematian, para ilmuwan menggabungkan bukti individual untuk mendapatkan data yang valid.

Contohnya, mereka memperkirakan proporsi kasus dengan gejala ringan dari kelompok kecil dan orang-orang tertentu yang dipantau dengan sangat ketat seperti orang-orang dalam penerbangan yang dipulangkan.

Tetapi, jawaban yang sedikit berbeda dari bukti tersebut akan menambah perubahan besar dalam gambaran secara keseluruhan.

Jika hanya menggunakan data dari Hubei yang tingkat kematiannya jauh lebih tinggi dibandingkan tempat lain di China, maka angka kematian keseluruhan akan terlihat jauh lebih buruk.

Oleh karena itu, para ilmuwan memberikan kisaran serta perkiraan terbaik untuk saat ini. 

Siapa paling berisiko karena corona?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com