Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Prasasti Paradah Peninggalan Mpu Sindok

Kompas.com - 03/02/2024, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Prasasti Paradah adalah dua prasasti batu dari era Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur, yang ditemukan di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.

Oleh masyarakat setempat, Prasasti Paradah I dan II kerap disebut sebagai Prasasti Nggurit atau Prasasti Siman, karena berada di Desa Siman.

Letak prasasti ini tidak jauh dari lokasi penemuan Prasasti Harinjing, yang juga merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Baca juga: Prasasti Harinjing, Asal-usul Hari Jadi Kediri

Isi Prasasti Paradah

Prasasti Paradah dibuat pada masa Mpu Sindok, raja yang memindahkan ibu kota Mataram Kuno ke Jawa Timur.

Fakta tersebut diketahui dari angka yang terpahat pada prasasti, yakni 856 Saka atau 934 Masehi.

Melansir suryatravel.tribunnews.com, pemerhati sejarah, Novi Bahrul Munib, mengatakan bahwa isi Prasasti Paradah cukup menarik.

Prasasti ini menyebutkan pemberian status tanah sima (daerah bebas pajak), yang berada di sebelah timur Sungai Harinjing.

Sungai Harinjing merupakan bagian penting yang dimanfaatkan masyarakat dari generasi ke generasi.

“Dalam prasasti ini sungai dibuat pada abad ke-8 Masehi, yang manfaatnya dirasakan dari raja ke raja lainnya sampai Kerajaan Majapahit, sehingga sangat penting prasasti di Desa Siman Kepung perbatasan Malang Kediri ini kaitannya dengan pengelolaan sungai,” kata Novi kepada Tribunnews sebagaimana dikutip Kompas.com, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: 5 Prasasti Peninggalan Kerajaan Kahuripan dan Gambarnya

Prasasti Paradah juga menyebutkan bagaimana raja sangat menyayangi rakyatnya yang sangat berjasa, sehingga memberi mereka anugerah berupa tanah sima.

Melalui Prasasti Paradah, diketahui adanya beragam jenis pekerjaan di masa Mataram Kuno, serta beberapa macam pajak yang diterapkan kerajaan.

Beberapa profesi masyarakat Mataram Kuno adalah pedagang hewan, pelawak, pembuat kain, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com