Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perang Uhud

Kompas.com - 02/06/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Perang Uhud terjadi pada tahun ketiga Hijriah atau sekitar Maret 625 Masehi.

Dinamai Perang Uhud karena peristiwa ini terjadi di Gunung uhud, yang terletak di sebelah utara Kota Madinah.

Perang Uhud terjadi antara umat Muslim melawan kaum kafir Quraisy. Jumlah pasukan kaum Muslimin pada Perang Uhud hanya 700 orang, sedangkan pasukan lawan mencapai 3.000 orang.

Pada akhirnya, Perang Uhud dimenangkan oleh kaum kafir Quraisy.

Lantas, apa penyebab terjadinya Perang Uhud?

Baca juga: Penyebab Kekalahan Kaum Muslimin pada Perang Uhud

Apa sebab Perang Uhud?

Perang Uhud dilatarbelakangi oleh banyak faktor, mulai dari faktor agama, sosial, ekonomi, dan politik.

Berikut beberapa penyebab terjadinya Perang Uhud.

Balas dendam kaum kafir Quraisy

Salah satu penyebab terjadinya Perang Uhud adalah keinginan kaum kafir Quraisy untuk melakukan balas dendam atas terbunuhnya saudara-saudara mereka dalam Perang Badar (624).

Selain itu, kaum kafir Quraisy ingin memulihkan kehormatan mereka di kalangan masyarakat Arab.

Mereka merasa dipermalukan karena kalah dalam Perang Badar, padahal kekuatan mereka tiga kali lebih unggul dari pasukan Muslim.

Untuk memuluskan rencana balas dendam mereka dalam Perang Uhud, kaum kafir Quraisy pun mempersiapkan strategi dan pasukannya dengan baik.

Baca juga: Siapa Pemimpin Kaum Munafik pada Perang Uhud?

Keinginan untuk menghancurkan kekuatan Islam

Kaum kafir Quraisy ingin menghabisi umat Muslim sebelum menjadi kekuatan yang akan selalu mengancam eksistensi mereka di jazirah Arab.

Penentangan ini sudah terjadi sejak awal masa kenabian, yakni ketika Nabi Muhammad mulai berdakwah untuk menyebarkan ajaran Islam.

Berbagai bentuk intimidasi dan diskriminasi pun telah dilakukan untuk menentang dakwah Rasulullah dan menggoyahkan orang-orang yang masuk Islam.

Ketika umat Muslim hijrah ke Madinah, kaum kafir Quraisy belum menyerah dan mengintensifkan propaganda anti-Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com