Kehidupan Budaya Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

KOMPAS.com - Pada masa berlangsungnya kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, manusia purba mulai timbul usaha untuk bertempat tinggal secara semi permanen di gua-gua alam.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan, kegiatan berburu hewan dan mengumpulkan bahan-bahan makanan yang terdapat di alam sekitar masih dilanjutkan.

Selain tinggal di gua alam, ada juga kelompok manusia yang mendiami tepi pantai dan hidupnya tergantung pada bahan-bahan makanan yang terdapat di laut.

Dua pola tempat tinggal manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut tersebut dapat dibuktikan dengan temuan abris sous roche (gua menyerupai ceruk batu karang yang digunakan sebagai tempat tinggal) dan kjokkenmoddinger (sampah bukit kerang).

Lantas, bagaimana kehidupan budaya pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut?

Baca juga: Abris Sous Roche: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Kehidupan budaya

Manusia pendukung pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut adalah Australomelanesid dan Mongoloid.

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, manusia purba hidup dalam kelompok kecil yang terdiri atas dua atau tiga keluarga.

Mereka tinggal di gua-gua alam, tetapi belum secara permanen. Manusia purba akan berpindah ke tempat lain apabila bahan makanan di wilayah tersebut sudah habis.

Corak kehidupan manusia praaksara pada periode ini setingkat lebih tinggi daripada masyarakat berburu dan meramu tingkat awal.

Hal ini terlihat dari teknik pembuatan alat ataupun hasil kebudayaannya. Peralatan sehari-hari yang dihasilkan berupa alat-alat batu seperti kapak genggam dan kapak pendek, kemudian peralatan dari tulang, tanduk, dan kulit kerang.

Baca juga: Kjokkenmoddinger: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan