KOMPAS.com - Revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.
Contoh revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari yakni menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.
Siapakah yang pertama kali menggagas konsep revolusi mental Indonesia?
Baca juga: Tujuan Gerakan Reformasi 1998
Melansir situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), konsep sejarah revolusi mental dikemukakan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.
Saat itu, Presiden Soekarno melihat revolusi nasional sedang mandek. Padahal, tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.
Pada masa kemerdekaan, revolusi berarti perjuangan fisik melawan penjajah.
Sedangkan untuk membangun suatu negara, dibutuhkan lebih dari sekadar pembangunan fisik, tetapi membangun jiwa bangsa.
Membangun jiwa bangsa sangat penting bagi bangsa Indonesia yang telah mengalami penjajahan selama lebih dari tiga abad.
Untuk itu, perlu gerakan revolusi mental dengan cara membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern.
Baca juga: Mengapa Revolusi Industri Bermula di Inggris?
Tujuan revolusi mental di Indonesia adalah membangun jiwa bangsa agar menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain di dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.