KOMPAS.com - Reformasi di Indonesia dapat diartikan sebagai gerakan perubahan ke arah lebih baik dengan cara menata ulang hal-hal yang telah menyimpang dan tidak sesuai dengan kondisi serta struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gerakan reformasi terjadi akibat krisis ekonomi, politik, hukum, keamanan, sosial-budaya, dan krisis kepercayaan.
Berangkat dari permasalahan yang mengakibatkan penderitaan rakyat tersebut, dimulailah gerakan reformasi pada 1998 yang diprakarsai oleh mahasiswa.
Gerakan reformasi 1998 kemudian melibatkan seluruh lapisan masyarakat hingga mampu menumbangkan rezim Orde Baru yang telah berkuasa di Indonesia selama 32 tahun.
Lantas, apa saja tujuan dari reformasi?
Baca juga: 6 Agenda Reformasi 1998
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara.
Selama 32 tahun berkuasa, rezim Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto memang terus melaksanakan pembangunan.
Namun, pembangunan tidak terlaksana secara merata dan hanya segelintir rakyat yang dapat menikmatinya.
Hal itu diperparah dengan budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang merajalela, serta fakta bahwa eksekutif menjadi penguasa tunggal di atas lembaga lainnya sehingga tidak ada yang mampu mengawasi kekuasaan.
Rezim otoriter Soeharto dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketika krisis moneter 1997 meluluh lantakkan Indonesia, muncul gerakan reformasi yang menuntut pembenahan total dengan harapan dapat bermuara menuju kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: Apa yang Mendorong Terjadinya Reformasi di Bidang Ekonomi?
Tujuan reformasi menurut Ketetapan MPRRI Nomor X/MPR/1998 adalah mewujudkan pembaruan di segala bidang pembangunan nasional, terutama bidang ekonomi, politik, hukum, serta agama dan sosial budaya.
Secara rinci, berikut ini tujuan gerakan reformasi 1998.
Melalui gerakan reformasi 1998, rakyat Indonesia berhasil mengubah konstelasi pelaku utama politik nasional dengan menumbangkan rezim otoriter Orde Baru.
Referensi: