Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Reformasi di Indonesia dapat diartikan sebagai gerakan perubahan ke arah lebih baik dengan cara menata ulang hal-hal yang telah menyimpang dan tidak sesuai dengan kondisi serta struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gerakan reformasi terjadi akibat krisis ekonomi, politik, hukum, keamanan, sosial-budaya, dan krisis kepercayaan.

Berangkat dari permasalahan yang mengakibatkan penderitaan rakyat tersebut, dimulailah gerakan reformasi pada 1998 yang diprakarsai oleh mahasiswa.

Gerakan reformasi 1998 kemudian melibatkan seluruh lapisan masyarakat hingga mampu menumbangkan rezim Orde Baru yang telah berkuasa di Indonesia selama 32 tahun.

Lantas, apa saja tujuan dari reformasi?

Baca juga: 6 Agenda Reformasi 1998

Tujuan reformasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara.

Selama 32 tahun berkuasa, rezim Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto memang terus melaksanakan pembangunan.

Namun, pembangunan tidak terlaksana secara merata dan hanya segelintir rakyat yang dapat menikmatinya.

Hal itu diperparah dengan budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang merajalela, serta fakta bahwa eksekutif menjadi penguasa tunggal di atas lembaga lainnya sehingga tidak ada yang mampu mengawasi kekuasaan.

Rezim otoriter Soeharto dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Ketika krisis moneter 1997 meluluh lantakkan Indonesia, muncul gerakan reformasi yang menuntut pembenahan total dengan harapan dapat bermuara menuju kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Apa yang Mendorong Terjadinya Reformasi di Bidang Ekonomi?

Tujuan reformasi menurut Ketetapan MPRRI Nomor X/MPR/1998 adalah mewujudkan pembaruan di segala bidang pembangunan nasional, terutama bidang ekonomi, politik, hukum, serta agama dan sosial budaya.

Secara rinci, berikut ini tujuan gerakan reformasi 1998.

  • Mengatasi krisis ekonomi dalam waktu sesingkat-singkatnya, terutama untuk menghasilkan stabilitas moneter yang tanggap terhadap pengaruh global dan pemulihan aktivitas usaha nasional.
  • Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui perluasan dan peningkatan partisipasi politik rakyat secara tertib untuk menciptakan stabilitas nasional.
  • Menegakkan hukum berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, Hak Asasi Manusia (HAM) menuju terciptanya ketertiban umum dan perbaikan sikap mental.
  • Meletakkan dasar-dasar kerangka dan agenda reformasi pembangunan agama dan sosial budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat madani.
  • Menata kembali seluruh struktur kenegaraan, termasuk perundangan dan konstitusi yang menyimpang dari arah perjuangan serta cita-cita seluruh masyarakat Indonesia.
  • Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup dan kebiasaan dalam masyarakat bangsa yang tidak sesuai dengan tuntutan reformasi, seperti KKN, kekuasaan sewenang-wenang/otoriter, penyimpangan dan penyelewengan lainnya.

Melalui gerakan reformasi 1998, rakyat Indonesia berhasil mengubah konstelasi pelaku utama politik nasional dengan menumbangkan rezim otoriter Orde Baru.

 

Referensi:

  • Afandi, Muslim dan Syed Agung Afandi. (2018). Implikasi Tata Kelola Sektor Publik Era Reformasi. Palembang: Tunas Gemilang.
  • Gunawan, Cakti Indra. (2019). Post-Reformasi Merekonstruksi Semangat Pancasila dan Reformasi Berbasis Online. Purwokerto: CV IRDH.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com