Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Klenteng di Indonesia

Kompas.com - 01/02/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Klenteng atau kelenteng adalah tempat ibadah warga keturunan Tionghoa di Indonesia.

Bagi masyarakat Tionghoa, klenteng tidak hanya sebagai tempat beribadah saja, tapi juga punya peran sangat besar dalam kehidupan.

Di Indonesia, klenteng mengalami pasang-surut dalam penggunanya, karena sempat mengalami kemunduran saat masa orde baru.

Baca juga: Oei Ing Kiat, Tokoh Muslim Tionghoa Penggerak Perang Kuning

Sejarah

Kelenteng adalah istilah umum untuk tempat ibadah yang bernuansa arsitektur Tionghoa. Sebutan "klenteng" hanya dikenal di pulau Jawa, tidak di wilayah lain di Indonesia.

Sementara di Sumatra, kebanyakan masyarakatnya menyebut klenteng pekong. Sedangkan di Kalimantan, khususnya orang Hakka yang banyak ditemukan di Pontianak dan Banjarmasin menyebut klenteng dengan istilah thai pakkung, pakkung miau atau shinmiau.

Tapi dengan waktu seiring, istilah ‘kelenteng’ menjadi umum dan mulai meluas penggunaannya.

Klenteng dibangun pertama kali pada tahun 1650 oleh Letnan Kwee Hoen dan dinamakan Kwan Im Teng.

Hal itu sebagai persembahan kepada Kwan Im atau Dewi Kwan Im (Dewi welas asih atau Avalokitesvara bodhisatva).

Dari kata Kwan Im Teng inilah orang Indonesia akhirnya lebih mengenal kata Klenteng daripada Vihara.

Pada mulanya, klenteng adalah tempat penghormatan pada dewa atau leluhur masing-masing marga Tionghoa.

Seiring perkembangan zaman, penghormatan kepada dewa-dewi kemudian dibuatkan ruangan khusus yang dikenal sebagai klenteng yang dapat dihormati oleh berbagai macam marga dan suku.

Di dalam klenteng, selain sebagai tempat beribadah, juga disediakan tempat untuk mempelajari ajaran-ajaran atau agama leluhur seperti ajaran-ajaran Konghucu, Taoisme, dan bahkan ada pula yang mempelajari ajaran Buddha.

Baca juga: Peran Tionghoa dalam BPUPKI

Klenteng Berdasarkan tempat Ibadah

Klenteng adalah sebutan umum bagi tempat ibadah orang Tionghoa sehingga klenteng sendiri terbagi atas beberapa kategori yang mewakili agama Taoisme, Konghucu, Buddhisme.

Adapun beberapa klenteng berdasarkan tempat beribadah:

Konghucu

Klenteng bagi umat yang beragama Konghucu dinamakan Miao, Kongmiao, dan Wenmiao.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com