Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Pengidap ADHD Berisiko Lebih Tinggi Terkena Demensia

Kompas.com - 05/12/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - ADHD adalah salah satu gangguan mental paling umum yang menyerang anak-anak.

Diperkirakan 8,4 persen anak-anak dan 2,5 peren orang dewasa menderita ADHD, seperti yang dikutip dari American Psychiatry Association, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: ADHD Bisa Picu Gangguan Tidur pada Anak, Begini Penjelasannya

Dalam penelitian kesehatan yang semakin berkembang terdapat temuan menarik yang menyoroti potensi hubungan antara Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan risiko terkena demensia.

ADHD meningkatkan 3 kali risiko terkena demensia

Dilansir dari Science Daily edisi (17/10/2023), orang dewasa dengan gangguan pemusatan perhatian (ADHD) hampir tiga kali lebih mungkin terkena demensia dibandingkan orang dewasa tanpa ADHD.

Penelitian ini diikuti oleh lebih dari 100.000 orang dewasa lanjut usia di Israel selama 17 tahun untuk memeriksa apakah orang dewasa dengan ADHD berada pada peningkatan risiko demensia.

"Tujuan penelitian ini untuk menilai apakah orang dewasa dengan ADHD memiliki peningkatan risiko terkena demensia," ujar Michal Schnaider Beeri, Ketua Krieger Klein Endowed di Penelitian Neurodegenerasi di BHI.

"Dan apakah obat-obatan atau perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi risiko tersebut," sambungnya. 

Hasil penelitian menunjukan bahwa kehadiran ADHD pada orang dewasa secara signifikan terkait dengan risiko demensia yang lebih tinggi, bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko lainnya seperti kondisi kardiovaskular.

Para peneliti juga menyimpulkan bahwa ADHD pada orang dewasa mungkin mengindikasikan adanya proses neurologis yang mengurangi kemampuan mereka untuk mengatasi efek penurunan kognitif di masa tua.

Baca juga: Studi Ungkap Bukti Kaitan Asupan Gula dengan ADHD hingga Gangguan Bipolar

“Gejala defisit perhatian dan hiperaktivitas pada usia tua seharusnya tidak diabaikan dan perlu didiskusikan dengan dokter,” kata Stephen Levine, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Haifa.

Pengobatan ADHD bisa mengurangi risiko demensia

Dilansir dari Everyday Health, Jumat (24/11/2023), peneliti menyatakan bahwa psikostimulan seperti Adderall, Ritalin, dan Concerta mungkin dapat mengurangi risiko demensia dengan mengubah lintasan kerusakan kognitif.

Meskipun demikian, peneliti berpendapat bahwa uji klinis lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam bagaimana obat-obatan tersebut dapat memengaruhi risiko demensia.

Joel Salinas, seorang ahli neurologi klinis di NYU Langone Health menyatakan bahwa psikostimulan dapat mendukung kemampuan seseorang untuk mengatasi efek kognitif dari gangguan tersebut.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa temuan ini tidak seharusnya diartikan sebagai alasan bagi orang dengan ADHD untuk secara rutin mengonsumsi psikostimulan guna mengurangi risiko demensia.

Salinas menyoroti bahwa beberapa obat ADHD mungkin meningkatkan risiko kardiovaskular pada beberapa pasien lanjut usia sehingga perlu digunakan dengan hati-hati.

Pentingnya konsultasi dengan dokter dan penekanan pada fakta bahwa pengobatan ADHD tidak hanya terbatas pada obat-obatan, tetapi juga mencakup intervensi non-pengobatan, seperti psikoterapi.

Baca juga: Orangtua, Begini Tata Laksana Anak Hiperaktif Derita Gangguan ADHD

Salinas menekankan bahwa ADHD adalah gangguan kompleks yang dapat merespons berbagai jenis pengobatan dan pendekatan termasuk perubahan gaya hidup dan pelatihan keterampilan kognitif.

Beeri mendorong pasien ADHD untuk bersikap proaktif, memperhatikan perubahan kognitif, dan berkomunikasi dengan dokter mereka untuk mendapatkan diagnosis yang akurat serta melakukan intervensi yang mungkin diperlukan.

Dalam konteks demensia, deteksi dini dianggap sangat penting untuk memaksimalkan dampak intervensi jangka panjang dan memungkinkan pasien lebih terlibat dalam perencanaan kehidupan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com