Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2023, 20:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari beragam jenis teh, green tea atau teh hijau menjadi salah satu yang populer. Minum teh hijau telah sering dikaitkan dengan beragam manfaat yang baik untuk kesehatan.

Teh, termasuk teh hijau merupakan minuman populer dan tertua yang terus dinikmati oleh budaya manusia.

Minuman ini diyakini telah ditemukan di China pada tahun 3000 SM dan dikonsumsi, baik sebagai minuman maupun obat.

Teh hijau adalah varian paling populer dan menariknya, saat daun teh ini diseduh, warna yang dihasilkan akan berwarna hijau pucat hingga kuning pucat. Selain itu, teh hijau juga memiliki rasa daun yang lebih herbal. 

Lantas, bagaimana teh hijau bisa berwarna hijau, tidak seperti jenis teh lain yang umumnya cokelat hingga hampir hitam pekat?

Baca juga: Studi Baru Buktikan Manfaat Teh Hijau Obati Lemak Hati pada Obesitas

Teh hijau berwarna hijau

Dikutip dari Science ABC, Senin (30/10/2023) daun teh diperoleh dari tanaman teh, Camellia sinensis.

Camellia sinensis memiliki dua subtipe yaitu tipe assamica, yaitu tanaman berukuran lebih besar dengan daun lebih besar. Lalu ada jenis sinensis, yang daunnya lebih kecil dengan tanamannya lebih kecil.

Secara tradisional, jenis sinensis digunakan untuk membuat teh hijau, namun saat ini kedua jenis tersebut digunakan.

Perbedaan warna teh hitam dan teh hijau terletak pada cara pengolahannya.

Daun segar yang dipetik yang akan diolah biasanya hanya pucuk dan dua daun teratas.

Daun teh pertama-tama dipanaskan dengan cara dikukus pada suhu sekitar 100 derajat Celcius atau dengan cara dipanggang dan digoreng untuk teh hijau jenis Cina.

Dengan metode tersebut, kandungan katekin (polifenol) pada teh hijau tidak banyak berubah karena daunnya tidak mengalami fermentasi.

Baca juga: Kenapa Teh Hijau Sangat Sehat untuk Dikonsumsi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com