Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri Escherichia coli Bisa Menghasilkan Listrik, Kok Bisa?

Kompas.com - 26/09/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Baru-baru ini, sebuah studi menemukan sumber energi yang tidak biasa, yakni bersumber dari mikroorganisme, bakteri.

Bakteri Escherichia coli atau E. coli yang selama ini dikenal merupakan bakteri yang hidup di dalam usus manusia, siapa sanga memiliki potensi untuk menghasilkan listrik.

Saat ini, sumber daya energi dunia semakin terancam habis akibat penggunaan yang berlebihan dan eksploitasi yang tidak berkelanjutan.

Para ilmuwan telah melakukan penelitian mengenai bakteri Escherichia coli dapat menjadi solusi inovatif untuk menghasilkan listrik, sebagai salah satu bentuk energi ramah lingkungan.

Bakteri Escherichia coli, yang pada awalnya dikenal sebagai mikroorganisme dalam sistem pencernaan manusia, telah menunjukkan potensi luar biasa dalam menghasilkan listrik dari limbah cair.

Baca juga: Bakteri Aneh Ini Memakan Listrik, Disebut Berpotensi Hasilkan Energi

Lantas, bagaimana cara bakteri E. coli menghasilkan listrik?

Penemuan bakteri E. colu yang menghasilkan listrik

Baru-baru ini, sebuah penelitian di Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne (EPFL) berhasil meningkatkan kemampuan bakteri E. coli untuk menghasilkan listrik, seperti yang dikutip dari Science Daily, Jumat (22/9/2023).

Sejak 1911, ketika ahli mikologi Inggris Michael Cressé Potter memperhatikan bahwa ragi bir mampu menghasilkan listrik, para ilmuwan telah berusaha memanfaatkan potensi energi dari sel bahan bakar mikroba.

Namun, efisiensi 'bioreaktor' yang sedang berkembang terbukti terlalu rendah untuk digunakan secara praktis. Terlebih lagi, ternyata mikroba sangat selektif dalam memilih substrat yang mereka konsumsi untuk menghasilkan listrik.

"Kami melakukan rekayasa terhadap bakteri E. coli, yang merupakan mikroba yang telah banyak dipelajari, agar mampu menghasilkan listrik," ujar Profesor Ardemis Boghossian di EPFL.

"Meskipun ada mikroba eksotis yang hanya menghasilkan listrik dengan bahan kimia tertentu, Bakteri E. coli dapat tumbuh di berbagai sumber, termasuk air limbah, untuk menghasilkan listrik dalam beragam kondisi lingkungan," sambungnya.

Baca juga: Bakteri Bertahan di Bawah Permukaan Mars Selama 280 Juta Tahun

Para peneliti di EPFL telah menggunakan bakteri E. coli, yang merupakan subjek utama dalam penelitian biologi, untuk menciptakan listrik melalui suatu proses yang disebut transfer elektron ekstraseluler (EET).

Mereka telah melakukan perubahan padaE. coli agar dapat meningkatkan kemampuan EET-nya, sehingga bakteri ini menjadi sangat efisien dalam menghasilkan listrik.

Hal yang menarik, tidak seperti metode sebelumnya yang memerlukan bahan kimia khusus untuk menghasilkan listrik, teknologi bioteknologi dengan memanfaatkan bakteri E. coli dapat menghasilkan listrik sambil mencerna berbagai jenis bahan organik.

Baca juga: Bakteri dalam Usus Bisa Melindungi dari Penyakit Jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com