Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2023, 09:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

KOMPAS.com - Beberapa dari Anda mungkin pernah mengalami mata berair, meski sedang tidak menangis atau memotong bawang.

Mengapa dan apa penyebab mata berair?

Penyebab mata berair

Mata berair dapat terjadi ketika terganggu oleh hal-hal seperti udara berasap atau berenang di kolam renang.

Akan tetapi mata berair juga bisa menjadi petunjuk untuk kondisi kesehatan mata. Terutama jika kondisi itu tidak mereda atau terjadi bersamaan dengan gejala lainnya.

Berikut beberapa tujuh penyebab umum mata berair, seperti dikutip dari Livestrong.

  • Ada sesuatu yang mengiritasi mata

Setiap kali mata teriritasi, kelenjar air mata mulai memproduksi lebih banyak air mata untuk mencoba membilas zat yang menggangu tersebut.

Menurut Barrett Eubanks, MD, dokter mata di Murrieta, California, iritasi lingkungan seperti asap, klorin kolam, dan bahkan cuaca kering atau berangin adalah penyebab umum yang dapat membuat mata terasa berpasir.

Baca juga: Mengapa Air Mata Itu Rasanya Asin?

Penyebab umum dari mata berair ini juga termasuk adanya benda asing seperti bulu mata atau partikel kotoran yang masuk ke mata.

  • Mengalami mata kering

Mata kering terjadi saat mata tidak menghasilkan cukup air dan minyak untuk menjaga agar tetap terlumasi. Kondisi itu bisa membuat mata menjadi berair.

"Saat mata mengering, kelenjar air mata dirangsang untuk menghasilkan air mata dalam jumlah berlebih," kata Eubanks.

Mata kering tak hanya menjadi penyebab mata berair, kondisi ini juga mungkin akan membuat mata mengalami kemerahan, perih, atau merasa terbakar.

Mata kering dapat disebabkan oleh hal-hal seperti dehidrasi atau terlalu banyak melihat layar. Bisa juga merupakan komplikasi dari kondisi lain, misalnya diabetes.

  • Alergi

Penyebab mata berair juga bisa karena alergi, biasanya disertai dengan gatal, kemerahan, atau pengerasan kulit saat bangun atau setelah menghabiskan waktu di luar bisa jadi disebabkan karena alergi serbuk sari atau jamur. Gejala itu akan mereda setelah seseorang jauh dari sumber alergi.

Baca juga: Mengapa Jangan Melihat Gerhana Matahari Hibrida dengan Mata Telanjang?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com