Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2023, 12:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Ketakutan terhadap badut atau fobia badut dikenal dengan sebutan coulrophobia. Fobia badut ini telah dilaporkan secara luas baik pada orang dewasa maupun anak-anak di berbagai negara.

Sebuah studi baru pun dilakukan untuk mengetahui mengapa orang takut pada badut yang sebenarnya punya tujuan untuk membuat orang tertawa.

Penyebab takut badut

Dilansir dari Independent, Rabu (14/6/2023) dalam penelitian baru tersebut, ilmuwan dari University of South Wales menggunakan data dari survei internasional yang terdiri dari 1000 orang dari 64 negara.

Penelitian yang kemudian dipublikasikan di jurnal Frontiers in Psychology ini kemudian menemukan bahwa lebih dari separuh responden melaporkan memiliki beberapa tingkat ketakutan pada badut.

Sekitar 5 persen responden mengatakan mereka sangat takut pada badut. Angka yang dilaporkan ini lebih tinggi daripada fobia lain seperti ketinggian, binatang, atau ruang tertutup.

Baca juga: Mengapa Orang Romawi Terobsesi dengan Pinset?

Menurut penelitian tersebut, fitur wajah badut yang berlebihan dan tidak tampak seperti manusia, serta riasan yang menyembunyikan sinyal emosional adalah alasan utama orang takut pada badut.

Peneliti juga menduga warna merah pada riasan mengingatkan pada penyakit dan penularan, sehingga dapat berperan yang membuat orang dewasa dan anak-anak takut.

Alasan lain adalah adanya penggambaran negatif badut dalam budaya populer seperti karakter Pennywise dalam It karya Stephen King.

Lalu, hal yang membuat responden terhadap badut adalah perilakunya yang tidak dapat diprediksi.

Sementara tingkat rasa takut terendah dari para peserta adalah ketakutan yang berasal dari pengalaman pribadi yang menakutkan dengan badut.

Baca juga: Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing?

 

"Faktor-faktor tersebut dapat membuat orang memiliki reaksi alami seperti rasa takut," tulis peneliti dalam studi mereka.

Wawasan baru soal fobia badut

Penelitian ini dapat memberikan wawasan baru tentang fobia.

Kendati demikian, peneliti menyebut perlu untuk memberikan pengujian yang lebih kuat terhadap hipotesis tersebut.

Penelitian di masa depan harus mempertimbangkan faktor lain yang terkait dengan kondisi kesehatan mental yang terjadi bersamaan.

Dalam penelitian selanjutnya, peneliti juga berharap dapat mengungkap apakah orang-orang yang mengecat wajah mereka seperti binatang cenderung menimbulkan rasa takut atau tidak, seperti yang terjadi pada badut.

“Sebagai kesimpulan, penelitian ini adalah yang pertama menyelidiki etiologi ketakutan pada badut dan mempertimbangkan penjelasan yang tentang asal-usul fenomena tersebut,” tambah peneliti.

Baca juga: Mengapa Orang Romawi Menikmati Permainan Gladiator?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com