Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Foto Lubang Hitam Pertama yang Dipertajam Menggunakan AI?

Kompas.com - 18/04/2023, 10:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNN


KOMPAS.com - Pada April 2019 yang lalu, astronom mengungkapkan salah satu pencapaian terbesar umat manusia dalam sains yakni berhasil memotret gambar lubang hitam untuk pertama kalinya.

Sekarang, berkat teknologi kecerdasan buatan atau AI, foto lubang hitam yang masih kabur itu dipertajam dan menjadi terlihat lebih jelas.

Foto lubang hitam pertama

Dikutip dari CNN, Senin (17/4/2023) foto lubang hitam yang belum pernah ada sebelumnya itu merupakan lubang hitam supermasif di pusat galaksi Messier 87.

Gambar tersebut pun menjadi bukti visual langsung pertama bahwa lubang hitam itu ada. Foto menampilkan wilayah gelap pusat yang dibungkus oleh cincin cahaya yang terlihat lebih terang di satu sisi.

Astonom menjuluki objek ini 'donat oranye yang kabur'.

Event Horizon Telescope Collaboration (EHT) adalah jaringan teleskop global yang menangkap foto pertama lubang hitam ini. Lebih dari 200 peneliti mengerjakan proyek tersebut selama lebih dari satu dekade.

Baca juga: Seperti Apa Bentuk Cincin Uranus yang Diabadikan Teleskop James Webb?

 

Resolusi gambar lubang hitam lebih jelas

Kini para ilmuwan mencoba untuk memperjelas foto lubang hitam tersebut. Data dari pengamatan asli tahun 2017, kemudian digabungkan dengan teknik kecerdasan buatan untuk menangkap resolusi penuh dari apa yang ditangkap teleskop untuk pertama kalinya.

Medeiros dan anggota EHT lainnya mengembangkan Pemodelan Interferometrik Komponen Utama, atau PRIMO. Algoritma bergantung pada pembelajaran kamus di mana komputer membuat aturan berdasarkan materi dalam jumlah besar.

"Dengan teknik AI yang disebut PRIMO, kami dapat mencapai resolusi maksimum. Tidak hanya dapat mempelajari lubang hitam dari dekat, detail gambar memainkan peran penting untuk lebih memahami karakternya," kata Lia Medeiros, peneliti dari Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey.

Komputer yang menggunakan PRIMO kemudian menganalisis lebih dari 30.000 gambar simulasi lubang hitam beresolusi tinggi untuk memilih detail struktural umum.

Ini memungkinkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan, pada dasarnya mengisi kekosongan gambar asli.

"PRIMO menyediakan cara untuk mengkompensasi informasi yang hilang dari objek yang diamati (dalam hal ini untuk memperjelas foto lubang hitam)," terang Medeiros.

Baca juga: Seperti Apa Gambar Bulan dan Bumi yang Diambil Pengorbit Korea Selatan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com