KOMPAS.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) akhirnya berhasil meluncurkan misi baru mereka yang diberi nama JUpiter ICy moons Explorer (JUICE).
Misi eksplorasi ke planet Jupiter tersebut akan dilakukan selama berbulan-bulan. Misi utama Juice adalah mengeksplorasi beberapa bulan Jupiter, yang mana merupakan tiga satelit alami terbesar di planet ini.
Juice adalah misi unggulan ESA yang diluncurkan pekan lalu dari pelabuhan antariksa ESA di Kourou, Guyana Perancis, menggunakan roket Arianne 5.
Lantas, apa saja yang dibawa Juice dalam misi menujuk bulan-bulan raksasa Jupiter?
Misi Juice dilakukan untuk menilai kelayakhunian bulan-bulan terbesar Jupiter, di antaranya Europa, Callisto dan Ganymede.
Pesawat luar angkasa ini membawa berbagai perangkat dari Imperial College London untuk mendukung misi tersebut.
Baca juga: Apa Saja yang Manusia Tinggalkan Saat Mendarat di Bulan?
Seperti disampaikan dalam siaran persnya, Jumat (14/4/2023) bekerja sama dengan sembilan instrumen lain, teknologi yang dipimpin Imperial dalam misi Juice ke Jupiter akan membantu mengkarakteriisasi lingkungan di tiga bulan terbesar Jupiter.
Perangkat yang dibawa dalam misi eskplorasi Jupiter ini adalah instrumen magnetometer J-MAG.
"Dengan pengukuran instrumen kami, kita hampir melihat ke dalam dunia ini. Namun, apa yang kami lakukan sangat sulit, karena sinyal yang coba dideteksi sangat kecil. Ini seperti mencoba menemukan banyak jarum di tumpukan jerami, dan jarum itu selalu berubah bentuk dan warna. Tapi kami pikir hasilnya akan spektakuler," kata Profesor Michele Dougherty, Penyelidik Utama instrumen J-MAG dan Kepala Departemen Fisika di Imperial.
Instrumen J-MAG diklaim dapat merasakan medan magnet 5 juta kali lebih kecil dari Bumi.
Perangkat ini juga dikembangkan untuk dapat bertahan pada suhu ekstrem dan lingkungan radiasi yang keras di sekitar planet terbesar di Tata Surya tersebut.
Baca juga: Apa Saja Mitigasi Gempa yang Harus Dilakukan, Belajar dari Gempa Cianjur?
J-MAG dilengkapi tiga sensor, untuk mendukung misi Juice dalam menilai kelayakhunian tiga bulan terbesar Jupiter.
Satu sensor dikembangkan di Imperial College London, satu lainnya dikembangkan di Technical University of Braunscheweig Jerman dan sensor terakhir dikembangkan para peneliti di Space Research Institute, Graz bekerja sama dengan Technical University Graz, Austria.
Selain sensor tersebut, juga terdapat kotak elektronik dan meteran kabel yang dirakit di Imperial.
Sensor dalam instrumen Juice akan ditempatkan di sepanjang 10,6 meter boom, untuk menjauhkannya dari medan magnet apa pun yang diciptakan oleh oleh instrumen di badan utama pesawat ruang angkasa.
Ukuran instrumen luar angkasa yang dibawa dalam misi Juice ke Jupiter itu dua kali lebih panjang dari perangkat lain yang pernah dibuat ESA sebelumnya.
Baca juga: Apa Saja Bahaya Abu Vulkanik dari Gunung Berapi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.