Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Dampak Buruk Terlalu Kurus bagi Kesehatan

Kompas.com - 05/02/2023, 11:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Berat badan berlebih tidak baik untuk kesehatan karena bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu. Sebaliknya, berat badan yang terlalu rendah juga berisiko bagi kesehatan.

Jika kita kekurangan berat badan, tubuh kita mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk membangun tulang, kulit, dan rambut yang sehat.

Efek berat badan terlalu rendah bagi kesehatan

Dilansir dari Live Strong, berikut adalah beberapa efek buruk terlalu kurus bagi kesehatan yang perlu diperhatikan.

1. Sistem kekebalan yang lemah

Terlalu kurus dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah sehingga kita lebih rentan sakit atau tertular infeksi. 

Baca juga: Apa Dampak Buruk Jarang Olahraga bagi Kesehatan?

Sistem kekebalan tubuh membutuhkan asupan vitamin dan mineral yang berkualitas untuk berfungsi secara optimal. 

Saat kita kekurangan berat badan, tubuh kita mungkin tidak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan, termasuk vitamin A, C, D, dan E, serta zat besi, selenium, dan zinc. 

2. Masalah hormon

Pengaturan hormon yang bermasalah dapat menjadi efek samping terlalu kurus, terutama pada wanita. 

Wanita dengan berat badan terlalu rendah mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. 

Kekurangan berat badan adalah salah satu bentuk stres yang menyebabkan tubuh mengubah produksi hormon sehingga tubuh fokus pada fungsi penting lainnya agar kita bertahan hidup. 

Baca juga: Dampak Buruk CFC, Polutan yang Menyebabkan Lapisan Ozon Menipis

Dengan pengaturan hormon yang tidak normal, seseorang berisiko lebih besar terkena osteoporosis.

Selain itu, terlalu kurus juga dapat mempersulit kehamilan. Tubuh mungkin merasakan bahwa ia tidak memiliki cukup lemak tubuh atau tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kehidupan lain. 

Penelitian yang dipresentasikan pada konferensi American Society for Reproductive Medicine (ASRM) 2011 menegaskan bahwa wanita dengan BMI antara 14 dan 18 hanya memiliki peluang 34 persen untuk melahirkan bayi yang sehat.

3. Kurang gizi

Berat badan yang terlalu rendah menjadi indikasi bahwa pola makan kita tidak mencukupi nutrisi atau memiliki kondisi, seperti penyakit Celiac, yang mencegah tubuh menyerap nutrisi secara efektif. 

Baca juga: 5 Dampak Buruk Kesepian bagi Kesehatan

Kondisi demikian dapat menempatkan kita pada risiko anemia defisiensi besi atau defisiensi asam amino. 

Kekurangan nutrisi merampas energi optimal sehingga tubuh merasa lesu atau lemah. Kulit pun menjadi lebih kusam, rambut mengering, massa otot berkurang, otak terasa berkabut, dan sulit tidur.

Berapa BMI untuk kategori terlalu kurus?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan kita untuk menggunakan BMK guna menghitung apakah kita kekurangan berat badan, memiliki berat badan yang sehat, atau kelebihan berat badan.

BMI dianggap sebagai ukuran yang baik untuk berat badan seseorang karena membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Misalnya, seseorang dengan berat 65 kg mungkin tidak kelebihan berat badan jika ia sangat tinggi, tetapi bisa kelebihan berat badan jika ia sangat pendek.

Baca juga: Waspada Dampak Buruk Terpapar Polusi Udara PM2.5, Sesak Napas hingga Kematian Dini

Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah kisaran BMI untuk berat badan rendah hingga berlebih 

  • Berat badan kurang: kurang dari 18,5
  • Berat badan normal atau sehat: 18,5 hingga 24,9
  • Kegemukan: 25,0 hingga 29,9
  • Obesitas: 30 atau lebih tinggi

Meski demikian, perhitungan ini mungkin sedikit tidak akurat untuk atlet atau atlet ketahanan yang tubuhnya memiliki banyak otot karena otot lebih berat daripada lemak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com