Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Pernah Dikunjungi, Mengapa NASA Ingin ke Bulan Lagi?

Kompas.com - 12/09/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali akan meluncurkan misi ke Bulan--bernama Artemis, setelah enam puluh tahun misi pertamanya ke satelit Bumi itu.

Tapi sebenarnya apa tujuan mengulangi misi serupa?

Ternyata NASA berpendapat, bahwa kembali ke Bulan adalah suatu keharusan sebelum melakukan perjalanan ke Planet Merah.

Selain itu, ada juga beberapa alasan lain yang membuat NASA tetap ngotot untuk kembali ke Bulan.

Baca juga: Misi ke Bulan, NASA Luncurkan Roket Lagi pada Akhir Pekan Ini

Misi luar angkasa yang panjang

NASA ingin melihat keberadaan manusia dalam waktu panjang di Bulan, dengan misi yang berlangsung beberapa minggu dibandingkan dengan Apollo yang hanya beberapa hari.

Tujuannya untuk lebih memahami bagaimana mempersiapkan perjalanan multi-years ke Mars.

Selain itu, dari misi Artemis banyak eksperimen yang direncanakan, seperti untuk mempelajari dampak radiasi pada organisme hidup dan menilai rompi anti-radiasi.

Seperti yang kita tahu, di luar angkasa, radiasi jauh lebih intens dan menimbulkan ancaman bagi kesehatan.

Sementara selama ini, dampak radiasi tak bisa dipelajari secara lebih jauh karena Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berada di Orbit Bumi Rendah yang sebagian terlindung dari radiasi.

Perjalanan ke Bulan pun nantinya juga akan jauh lebih kompleks, dibandingkan menuju ISS.

Untuk itu, NASA harus menyiasati perjalanan tersebut dengan belajar memanfaatkan sumber daya yang ada di Bulan.

Baca juga: Bersiap ke Bulan, NASA Umumkan Tempat Pendaratan Misi Artemis

Uji coba teknologi baru NASA

NASA juga ingin menguji teknologi baru di Bulan, salah satunya adalah pakaian antariksa baru untuk perjalanan luar angkasa.

Desain pakaian antariksa dipercayakan pada perusahaan Axiom Space, yang akan digunakan pada misi pertama pendaratan di Bulan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025.

NASA juga mengerjakan pengembangan sistem fisi nuklir portabel untuk menjamin kelangsungan sumber energi.

 

Kompetisi ke Bulan

NASA rupanya juga tak ingin ketinggalan dengan China, yang kabarnya akan segera meluncurkan misi serupa ke Bulan pada tahun 2030.

Setelah program luar angkasa Rusia cukup terbengkelai, China adalah kompetitor utama NASA.

Demi ilmu

Misi pertama NASA yakni Apollo berhasil membawa kembali hampir 400 kilogram batu Bulan ke Bumi. Sampel yang dikumpulkan itu berhasil memberikan wawasan mengenai Tata Surya.

Dan dengan adanya misi baru, ditambah dengan terobosan ilmiah dan teknologi lebih lanjut, dapat memperdalam pengetahuan tentang benda langit dan pembentuknya.

Baca juga: Studi: Ada Bagian Bulan yang Bisa Jadi Tempat Berlindung Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com