Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Ada Bagian Bulan yang Bisa Jadi Tempat Berlindung Manusia

Kompas.com - 05/08/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pada awal sejarah manusia, gua merupakan rumah dan memberikan perlindungan kepada orang.

Kini hal yang serupa bisa saja terjadi saat manusia mengeksplorasi Bulan. Peneliti dari University of California, menemukan Bulan memiliki lubang dengan area teduh yang stabil, sekitar 17 derajat Celcius, kisaran suhu yang stabil bagi manusia.

Lubang itu menurut peneliti merupakan lava tube alias lubang yang terbentuk, karena aliran lava. Ketika lava tube runtuh, itu akan membuka lubang yang berpotensi mengarah ke gua.

Baca juga: Korea Selatan Kirim Misi Pertamanya ke Bulan 2 Agustus, Apa Tujuannya?

Tempat itu yang pada akhirnya bisa menyediakan tempat berlindung bagi astronot yang mendarat di Bulan. Suhu yang mirip dengan Bumi pun bisa membuat eksplorasi dan durasi waktu tinggal manusia dalam jangka panjang di Bulan yang lebih aman.

Selain itu gua akan menjadi lingkungan yang stabil untuk habitat Bulan karena menawarkan perlindungan dari radiasi Matahari dan dampak mikrometeorit.

"Manusia berevolusi hidup di gua-gua, dan mungkin kita akan seperti itu lagi ketika hidup di Bulan," kata David Paige, rekan penulis studi.

Lubang-lubang tersebut menurut ilmuwan berada di wilayah Bulan yang bernama Mare Trangquilitatis. Tempat ini juga merupakan area pendaratan misi Apollo 11, misi pertama yang mengangkut manusia, karena medannya yang relatif datar.

Dikutip dari CNN, Kamis (4/8/2022) setelah ada pemahaman yang lebih baik tentang lubang dan gua potensial, para ilmuwan dapat mengambill langkah untuk membuat stasiun permanen yang terlindung dari kondisi ekstrem permukaan Bulan.

Sebagai informasi, suhu permukaan Bulan bisa memanas hingga 127 derajat Celsius pada siang hari dan turun menjadi minus 173 derajat Celcilus pada malam hari.

Suhu ekstrem di permukaan Bulan ini lah yang telah mempersulit NASA untuk membuat peralatan pemanas maupun pendingin yang beroperasi penuh untuk eksplorasi atau tinggal di Bulan dalam jangka panjang.

"Kami dapat membangun base camp jangka panjang di Bulan lebih cepat dari perkiraan," ungkap Tyler Horvath, penulis utama studi.

Baca juga: Berapa Jarak dari Bumi ke Bulan?

Lebih lanjut, temuan mengenai gua ramah manusia di Bulan ini didapatkan dari analisis gambar yang diambil oleh wahana Lunar Reconnaissance Orbiter NASA, serta pemodelan komputer.

"Fakta bahwa wahana mampu menghasilkan data dan menunjukkan itu (lubang) cukup meyakinkan adalah langkah yang besar dalam melihat Bulan," papar Briony Horgan, profesor ilmu Bumi, atmosfer, dan planet di Perdue University di West Lafayette, Indiana.

Mempelajari lubang serta gua ini membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana lingkungan ekstrem di Bulan lainnya.

NASA saat ini juga tengah berencana untuk melakukan eksplorasi Bulan dengan menggunakan robot, melalui program Commercial Lunar Payload Services pada Desember 2022.

Program itu menavigasi dan memetakan permukaan Bulan, melakukan penyelidikan, mengukur tingkat radiasi, serta menilali bagaimana aktivitas manusia berdampak pada Bulan.

"Memetakan suhu permukaan Bulan juga merupakan prioritas, karena kami dapat menggunakan informasi itu untuk lebih memahami lingkungan yang akan dialami misi di masa depan," ujar para ilmuwan.

"Selain itu juga kami dapat belajar tentang bagaimana berbagai jenis material permukaan Bulan dapat merespon perubahan kondisi pencahayaan di permukaan Bulan," tambah mereka.

Studi dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters.

Baca juga: China Rilis Peta Geologi Bulan, Paling Detail di Dunia Sejauh Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com