Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Bagaimana Orang pada Zaman Batu Berbicara dan Pakai Bahasa Apa?

Kompas.com - 02/07/2022, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Bagaimana orang pada Zaman Batu berbicara? - Tsubamé, umur 8, London, Inggris

Oleh: Mark Pagel

ZAMAN Batu mengacu pada masa lalu yang jauh. Itu dimulai sekitar 3 juta tahun yang lalu dan berlangsung hingga sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Dinamakan Zaman Batu karena pada masa itu nenek moyang kita membuat perkakas dari batu. Manusia seperti kita – spesies Homo sapiens – muncul lama setelah dimulainya Zaman Batu, sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Zaman Batu dimulai ketika beberapa spesies kera mulai membuat alat sederhana dengan memotong potongan batu yang tajam dari potongan batu yang lebih besar.

Kera-kera ini berdiri setengah tegak ketika berjalan dan itu berarti tangan mereka bebas melakukan sesuatu, seperti membuat alat perkakas. Kera tegak awal ini memiliki otak kecil, tidak jauh berbeda dengan otak simpanse, dan mereka tidak berbicara.

Kera lain yang berjalan tegak datang kemudian di Zaman Batu. Mereka telah diberi nama seperti Homo habilis (pria terampil) atau Homo erectus (pria tegak).

Baca juga: Fosil Tengkorak Manusia Purba Berusia 3,4 Juta Tahun Ditemukan di Goa Afrika Selatan

Spesies ini hidup di Afrika sekitar 1 hingga 2 juta tahun yang lalu, masih jauh sebelum manusia seperti kita ada. Mereka memiliki otak yang lebih besar daripada kera tegak pertama, tetapi otak mereka masih lebih kecil dari kita. Mereka tidak secerdas kita dan tidak berbicara, meskipun mereka mengeluarkan suara.

Sekitar 400.000 tahun yang lalu, tiga spesies yang memiliki otak jauh lebih besar daripada spesies sebelumnya semuanya hidup pada waktu yang hampir bersamaan. Ini disebut Neanderthal, Denisovans, dan bentuk awal spesies Homo sapiens – yang merupakan nenek moyang kita.

Neanderthal dan Denisovans tinggal di luar Afrika di bagian dunia yang dikenal sebagai Eurasia, yang meliputi Eropa. Sedikit yang diketahui tentang Denisovans, tetapi sekitar 100.000 tahun yang lalu Neanderthal memiliki tombak kayu dan beberapa alat sederhana yang terbuat dari tulang binatang seperti rusa selain alat mereka yang terbuat dari batu.

Beberapa orang berpikir bahwa karena otak mereka yang besar dan kemampuan mereka untuk membuat alat selain dari batu, Neanderthal dapat berbicara. Tapi ini hanya dugaan. Neanderthal terakhir mati sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Studi Ungkap Busur dan Panah Jadi Senjata Andalan Manusia Purba

Orang seperti kita

Manusia purba hidup di Afrika. Sekitar 200.000 tahun yang lalu Homo sapiens primitif telah berevolusi menjadi apa yang sekarang kita sebut dengan manusia modern. Manusia modern ini sama cerdasnya dengan kita saat ini, dan dapat berbicara menggunakan bahasa seperti yang kita lakukan hari ini. “Homo sapiens” sendiri berarti “manusia bijak”.

Kemudian di Zaman Batu, sekitar 60.000 tahun yang lalu, orang melakukan perjalanan keluar dari Afrika dan akhirnya menyebar ke seluruh Dunia.

Awalnya, nenek moyang kita Homo sapiens hanya bisa membuat alat dari batu, namun karena memiliki kemampuan berbicara, mereka mungkin menggunakan bahasa mereka untuk mengajar satu sama lain.

Seiring berjalannya waktu, mereka belajar membuat berbagai macam alat dari batu, kayu, tulang, dan kulit. Mereka memiliki pakaian, sepatu dan membuat tempat berteduh, dan mereka berburu bersama untuk makanan. Pada 40.000 tahun yang lalu, dan bahkan mungkin lebih awal lagi, manusia modern menggambar di dinding gua.

Akan ada jauh lebih sedikit bahasa yang berbeda di Zaman Batu daripada yang ada sekarang. Tetapi bahasa yang ada akan sama seperti bahasa modern kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com