KOMPAS.com - Ganja medis kembali menjadi ramai diperbincangkan beberapa waktu belakangan ini karena aksi seorang ibu bernama Santi yang membawa papan bertuliskan “Tolong anakku butuh ganja medis” di area Car Free Day Jakarta pada 26 Juni 2022.
Dikutip dari pemberitaan Kompas TV, Minggu (26/6/2022), sang suami ikut membuntuti Santi sambil mendorong anaknya, Pika, yang berada di kereta bayi. Pika diketahui mengidap penyakit celebral palsy (kelainan otak).
Ganja medis memang disebut-sebut memiliki beberapa manfaat untuk membantu proses penyembuhan beberapa penyakit.
Selain Santi, kisah perjuangan orang-orang yang mencari ganja medis untuk pengobatan penyakit di Indonesia juga pernah terjadi pada tahun 2017.
Baca juga: Ada Peluang Penelitian Ganja untuk Medis, Menkes: Regulasinya Akan Segera Dikeluarkan
Pada tahun itu, ada sepasang suami istri asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Fidelis Arie Sudewarto dan Yeni Irawati yang juga mencari ganja medis untuk pengobatan penyakit syringomyelia atau tumbuhnya kista berisi cairan atau syrinx dalam sumsum tulang belakang yang diderita Yeni.
Namun, saat itu kisah keduanya menjadi sorotan karena Fidelis lantas dipenjara karena menumbuhkan tanaman ganja.
Ganja medis merupakan istilah turunan dari tanaman ganja yang memiliki manfaat terhadap kesehatan, tidak hanya sekedar untuk rekreasi.
Selama ribuan tahun, ganja digunakan sebatas untuk rekreasi, tetapi dengan perkembangan penelitian ditemukan manfaat kesehatan dari ganja ini.
Mengutip WebMD, tanaman ganja mengandung lebih dari 100 bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoids. Masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Ganja medis adalah istilah yang merujuk pada bahan kimia utama dari yang digunakan dalam pengobatan, yaitu delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD).
Baca juga: Unggahan Viral Ibu Cari Ganja Medis untuk Cerebral Palsy Anaknya, Benarkah Pengobatan Ini Efektif?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.