Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ungkap Penyebab Kasus Covid-19 di Eropa Kembali Naik

Kompas.com - 24/03/2022, 19:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pencabutan aturan pembatasan Covid-19 di berbagai negara di Eropa memicu lonjakan kasus infeksi. Tak hanya sampai di situ, peningkatan kasus Covid-19 juga diduga akibat infeksi subvarian Omicron BA.2.

Pasalnya, sejumlah negara di Eropa termasuk Jerman, Perancis, Italia, dan Inggris telah mencabut pembatasan Covid-19 di negaranya sekaligus. Sebelumnya, Inggris mengizinkan warganya untuk tidak menggunakan masker maupun menjaga jarak, selama di luar rumah.

Diikuti beberapa negara lainnya yang turut memberlakukan aturan serupa. Akibatnya, WHO menilai, peningkatan kasus infeksi virus corona terjadi setidaknya di 18 negara di Eropa.

Baca juga: Tak Hanya Covid-19, Eropa Diprediksi Akan Hadapi Twindemic, Apa Itu?

Hal tersebut diungkapkan Direktur WHO wilayah Eropa, Hans Kluge dalam konferensi pers pada Selasa, (22/3/2022) lalu.

"Negara-negara di mana kami melihat peningkatan tertentu adalah Inggris, Irlandia, Yunani, Siprus, Prancis, Italia, dan Jerman," papar Kluge.

Dia menambahkan WHO akan tetap optimis dan waspada, terkait perkembangan pandemi Covid-19 di Eropa.

Dilansir dari The Guardian, Selasa (22/3/2022) sejauh ini, sudah terdeteksi lebih dari 5,1 juta kasus baru yang diperkirakan didominasi varian BA.2 di Eropa. Sementara, sebanyak 12.496 kematian telah dilaporkan akibat Covid-19 di wilayah tersebut.

Di sisi lain, para pakar kesehatan menilai lonjakan kasus Covid-19 di Eropa mungkin juga disebabkan karena berbagai faktor. Salah satunya adalah berkurangnya kekebalan yang diberikan vaksin Covdi-19, seiring berjalannya waktu terlebih di tengah penularan Omicron dan BA.2.

Mereka pun sepakat dengan WHO, bahwa pelonggaran pembatasan seperti pemakaian masker, serta pencabutan izin masuk menggunakan sertifikat vaksin ke banyak tempat umum menjadi faktor penyebab peningkatan infeksi virus.

Sementara itu, meskipun ada peningkatan kasus Kluge mengatakan Eropa masih bisa mengatasinya.

“Ada modal imunitas yang sangat besar baik karena vaksinasi atau karena infeksi,” ungkapnya.

Dia pun memperingatkan bahwa Omicron dan garis keturunannya, masih menjadi ancaman bagi negara-negara yang laju vaksinasinya rendah.

Menurutnya, setiap negara harus melindungi orang yang rentan, memperkuat pengawasan dan pengurutan, serta memastikan pasien memiliki akses obat yang memadai.

Perkembangan kasus Covid-19 di Eropa

Berdasarkan data yang dihimpun WHO, jumlah kasus baru Covid-19 di Eropa turun signifikan dari puncaknya pada akhir Januari 2022, namun meningkat kembali sejak awal Maret.

Beberapa negara juga menunjukkan rekor kenaikan kasus, usai mencabut aturan pembatasan.

Pekan lalu, Austria akhirnya menerapkan kembali aturan penggunaan di dalam ruangan sejak kenaikan rata-rata kasus infeksi mencapai 4.985.

Diakui Menteri Kesehatan Asutria, Johannes Rauch, negaranya terlalu dini melonggarkan sebagian besar pembatasan Covid-19. Padahal, potensi kenaikan kasus masih ada.

"Penurunan angka (kasus Covid-19) saat ini tidak diperkirakan sampai setelah beberapa pekan ke depan," ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Dunia Kembali Melonjak, WHO Ungkap Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com