Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Covid-19, Eropa Diprediksi Akan Hadapi Twindemic, Apa Itu?

Kompas.com - 18/01/2022, 19:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com - Eropa diprediksi akan mengalami twindemic atau wabah ganda di tengah pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan virus influenza yang mulai menyebar dengan cepat di Eropa sehingga meningkatkan kekhawatiran di antara ahli tentang munculnya twindemic.

Beberapa negara di Eropa sebelumnyatelah memberlakukan pembatasan wilayah atau lockdown, menerapkan penggunaan masker, dan jaga jarak sebagai aturan yang paling utama selama pandemi.

Namun, peraturan tersebut sudah mulai dilonggarkan di beberapa wilayah seiring dengan cakupan vaksinasi. Berdasarkan laporan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), sejak pertengahan Desember tahun lalu, wabah flu di Eropa telah menyebar dengan cepat.

Angka flu yang ada terbilang masih jauh dari kondisi yang disebut pra-pandemi, tetapi kasusnya meningkat secara signifikan dibandingkan tahun lalu.

Di waktu yang sama, ECDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO mengungkapkan, bahwa jumlah kasus flu di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Eropa meningkat tajam hingga mencapai puncaknya pada beberapa pekan terakhir di tahun 2021.

Baca juga: Covid-19 Eropa Melonjak, WHO Perkirakan Ada 700.000 Kematian Baru Maret 2022

 

Menurut data yang ada, kasus flu selama pandemi Covid-19 di Eropa pada tahun 2020 lebih sedikit dibandingkan tahun 2021, di mana hanya ada satu kasus flu yang dirawat di ICU sepanjang Desember 2020.

Potensi twindemic di Eropa, kata pakar ECDC, Pasi Penttinen, disebabkan karena penyebaran virus influenza dan bisa menjadi musim flu berkepanjangan bahkan berlanjut hingga musim panas.

"Jika kita mulai menghentikan semua pembatasan, kekhawatiran yang saya miliki terkait influenza adalah peralihan dari pola flu musiman, karena kita sudah lama tidak mengalami flu di Eropa," ujar Penttinen seperti dilansir dari CNA, Senin (17/1/2022).

Dia menambahkan, langkah-langkah pemberhentian pembatasan yang dilakukan di sejumlah negara Eropa berpotensi memperpanjang sirkulasi flu, melampaui kondisi normal yang biasanya berakhir di bulan Mei.

"Sebuah twindemic bisa memberikan tekanan berlebihan pada sistem kesehatan yang sudah kewalahan (menghadapi pandemi Covid-19)," tulis CDC Eropa.

Baca juga: Covid Eropa Melonjak, WHO Singgung Rasa Aman Palsu dari Vaksin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com