Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Luka Paper Cut karena Tersayat Kertas Begitu Menyakitkan?

Kompas.com - 12/03/2022, 13:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian dari Anda mungkin pernah mendapatkan luka di jari yang disebabkan oleh sayatan selembar kertas atau yang biasa disebut paper cut.

Meskipun potongan kertas tidak menyerupai pisau yang tajam, tapi selembar kertas terkadang dapat setajam silet.

Luka yang dihasilkan dari sayatan kertas juga biasanya hanya sebuah luka kecil, tapi dapat memunculkan rasa yang sangat sakit.

Lantas, mengapa paper cut begitu menyakitkan?

Melansir Wonderopolis, Jumat (11/3/2022) salah satu alasan utama paper cut atau saat tersayat kertas begitu menyakitkan dikarenakan ujung jari sangat sensitif.

Ujung jari berfungsi sebagai sarana utama otak memproses indera peraba. Ini dapat merasakan tekanan, nyeri, dan suhu dengan mudah.

Sebagai informasi, di ujung jari terdapat lebih banyak serabut saraf atau nosiseptor dibandingkan kebanyakan area tubuh yang lain.

Baca juga: Lahirnya Kertas yang Mengubah Peradaban

Misteri paper cut atau luka tersayat kertas sangat menyakitkan, hal ini terjadi karena saat kulit terkena sayatan kertas, maka serabut saraf yang terpotong menghasilkan banyak sinyal rasa sakit yang dikirimkan ke otak.

Tak seperti ujung pisau yang sangat tajam dan lurus, ujung dari secarik kertas tumpul dan fleksibel. Sayatan kertas ini menyebabkan banyak kerusakan mikroskopis di ujung jari.

Potongan dari selembar kertas yang cenderung dangkal dan sedikit berdarah menambah rasa sakit. Artinya, banyak ujung saraf yang rusak dibiarkan terbuka di dekat permukaan kulit, dapat dengan mudah teriritasi.

Hal tersebut akan menghasilkan lebih banyak sinyal rasa sakit yang dikirimkan ke otak.

Saat terkena sayatan kertas, segera bersihkan luka secara menyeluruh dan tutup dengan perban.

Usahakan agar luka tetap tertutup karena akan membantu mengurangi jumlah iritasi yang dialami serabut saraf dan mengurangi rasa sakit saat kulit jari tersayat kertas atau terkena paper cut.

Baca juga: Ilmuwan Gunakan Selembar Kertas untuk Temukan Corona dalam Air Limbah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com