Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Masih Siaga dan Waspada Bahaya Banjir Lahar

Kompas.com - 12/03/2022, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Pasca-rentetan awan panas guguran (APG) Gunung Merapi pada 9-10 Maret 2022, status Merapi masih berada di tingkat Siaga, warga pun diimbau waspada bahaya lahar saat terjadi hujan di puncak gunung berapi ini.

Hal ini disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3/2022).

“Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY (Yogyakarta) dan Jateng (Jawa Tengah), maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Merapi,” tulis BPPTKG yang dikutip Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Sebagai informasi, pada tanggal 9-10 Maret 2022, Gunung Merapi meluncurkan 17 kali awan panas guguran (APG) ke arah Kali Gendol.

Ujung luncuran APG teramati di sisi tenggara bungker Kaliadem.

Rentetan kejadian awan panas guguran Gunung Merapi lebih banyak terjadi pada dini hari. Catatan Badan Geologi menunjukkan, awan panas guguran di gunung berapi yang satu ini terjadi pada pukul 23.18 WIB (9 Maret 2022) hingga pukul 06.00 WIB sebanuak 16 kali, dengan jarak luncur APG kurang lebih 5 km ke arah tenggara yaitu di alur Kali Gendol.

Awan panas guguran itu menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 km.

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Kembali Meningkat, Luncuran Lava ke Tenggara

Disampaikan BPPTKG, berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi kali ini mencapai 4,9 km dari puncak.

Aktivitas erupsi saat ini disebutkan termasuk masih tinggi di mana guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali per hari.

Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi.

Seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi lebih dari 5 kali per hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm per hari.

Adapun, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran pada:

Kali Woro sejauh 3 km dari puncak kawah Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak kawah Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak kawah Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak kawah.

Sedangkan, lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak kawah Gunung Merapi.

Setelah beberapa rentetan luncuran lava dan awan panas guguran, warga pun diimbau untuk waspada bahaya lahar Gunung Merapi.

Baca juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Waspada Radius 5 KM dari Puncak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com