Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2021, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Manusia adalah makhluk aneh di kelas mamalia. Sebab hampir setiap mamalia lain memiliki bulu yang menutupi tubuhnya. Sementara kita, hanya bagian kepala saja yang tertutup rambut. Jadi bisa dibilang manusia sebenarnya praktis telanjang.

Mengapa bisa demikian?

Sebelumnya pertanyaan itu terjawab, penting untuk memahami mengapa mamalia memiliki bulu pada awalnya.

Kata Mark Pagel, seorang ahli biologi evolusi di University of Reading di Inggris, bulu membuat hewan tetap hangat saat dingin di malam hari dan melindunginya dari sinar matahari di siang hari.

Namun nenek moyang manusia kemudian kehilangan sebagian besar rambut di tubuh mereka karena mereka memiliki kemampuan unik untuk mengimbangi dengan api, tempat berteduh, dan pakaian.

Itu menjelaskan mengapa nenek moyang manusia akhirnya dapat bertahan hidup tanpa sebagian besar rambut mereka.

Baca juga: 16 Penyebab Rambut Rontok, Salah Satunya Keturunan

 

Mengutip Live Science, Sabtu (29/5/2021) setidaknya ada tiga teori yang menjelaskan mengapa nenek moyang manusia kemudian kehilangan bulu di tubuh mereka.

Teori pertama menyebut jika lapisan bulu rambut yang tebal bisa menyebabkan manusia purba menjadi kepanasan di bawah terik matahari di siang hari.

"Jika Anda mengenakan mantel bulu besar di tengah sabana Afrika di musim panas, Anda akan menjadi terlalu kepanasan. Jadi bukankah lebih baik jika melepas mantel bulu besar itu," kata Pagel.

Selain itu manusia berevolusi untuk memiliki lebih banyak kelenjar keringat daripada kerabat primata kita.

Jika kita mempertahankan rambut tubuh yang panjang, kemungkinan akan basah oleh keringat. Hal tersebut akan membuat keringat sulit menguap dan mendinginkan tubuh.

Namun, hipotesis mendinginkan tubuh gagal menjelaskan beberapa aspek pola rambut tubuh manusia, seperti misalnya mengapa pria cenderung lebih berbulu daripada wanita.

Teori lain mengapa manusia kehilangan bulu disebut sebagai hipotesis kera air. Dalam teori tersebut manusia purba disebut menghabiskan banyak waktu di air. Bulu atau rambut membebani mereka saat berenang, sehingga bulu mereka berangsur-angsur rontok.

Baca juga: 10 Makanan untuk Rambut Rontok, Rambut Jadi Tebal dan Sehat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com