Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Arif Nurdiansah
Peneliti tata kelola pemerintahan

Peneliti tata kelola pemerintahan pada lembaga Kemitraan/Partnership (www.kemitraan.or.id).

Hikmah Ramadhan: Integritas

Kompas.com - 23/05/2020, 04:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RAMADHAN kali ini mengingatkan kembali kultum yang pernah disampaikan oleh cendekiawan muslim, Haidar Bagir, bertema integritas.

Haidar menyebut, sejatinya integritas merupakan sifat asal manusia, di mana kadarnya dapat terkikis seiring perjalanan hidup.

Ramadhan dapat menjadi momentum untuk mengembalikan sifat tersebut menjadi yang paling dominan dalam diri.

Fitrah sebagai modal

Dalam ajaran islam, ibadah di bulan Ramadhan yang dilakukan secara ikhlas dan mengharap ridho Tuhan, akan membuat kita kembali fitrah atau penuh. Pengertian penuh didasarkan pada dua hal.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Jangan Terserah, Jangan Menyerah!

Pertama, sebelum ditiupkan ruhnya ke jasad di dalam kandungan, manusia sudah berikrar akan adanya Tuhan sebagai sumber hidup dan pemelihara.

Itu sebabnya dalam bahasa Arab, kafir bukan berarti tidak percaya, melainkan menutupi benih kepercayaan kepada Tuhan yang ada dalam hatinya.

Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Prof Quraish Shihab dalam salah satu ceramahnya. Beliau menyebut bahwa beragama (menyembah Tuhan) merupakan kebutuhan dasar seseorang yang dalam praktiknya paling bisa dikesampingkan.

Nurani manusia dapat secara terus menerus menolak kebutuhan tersebut, demi bisa berbuat salah.

Namun saat terjadi musibah atau saat seseorang harus menanggung konsekuensi terhadap kejahatan yang dilakukan, kebutuhan beragama kembali menguat.

Sebagai contoh, tampilan para koruptor yang ditangkap KPK jauh lebih religius dengan atribut-atribut keagamaan (kerudung, peci, baju koko, dan lain-lain) dibanding saat bebas.

Kedua, manusia dibekali pengetahuan, dan dorongan untuk berbuat baik serta menghindari keburukan.

Itu pula yang seringkali menjadikan hati gelisah ketika seseorang berbuat salah, dari level paling ringan hingga berat. Dua hal ini merupakan modal dalam membangun karakter integritas seseorang.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Meraih Kemenangan Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19

Pada sisi lain, integritas menjadi pondasi awal dalam belajar Islam. Seperti dijelaskan dalam sebuah hadis, di mana Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada arab baduy yang ingin belajar Islam agar jangan bohong.

Karena dengan kejujuran, arab baduy akan berpikir berkali-kali saat hendak melakukan maksiat, sebab dia harus menjawab setiap pertanyaan dengan jujur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com