Oleh M Subhan SD*
KETIKA diperlihatkan anak-cucunya oleh Allah, Nabi Adam AS melihat ada satu orang paling bercahaya. Tetapi umurnya cuma 40 tahun. Dialah Nabi Daud AS.
Adam kasihan lalu meminta umurnya dikurangi 60 tahun dan diberikan kepada Daud, hingga genap 100 tahun.
Kisah itu terdapat dalam hadis yang disampaikan Abu Hurairah RA. Umur Adam 930 tahun atau 1.000 tahun.
Usia nabi-nabi generasi awal memang panjang-panjang. Nabi Nuh AS berumur 950 tahun atau lebih 1.000 tahun. Nabi Idris AS 865 tahun, Nabi Hud AS 464 tahun, Nabi Ibrahim AS 175 tahun, Nabi Ishaq AS 180 tahun.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Kebaikan Semesta Menjemput Lailatul Qadar
Namun, ada juga nabi berumur pendek. Nabi Sulaiman AS 52 tahun. Nabi Isa AS 33 tahun di bumi. Nabi Muhammad SAW berumur 63 tahun.
“Umur umatku antara 60 hingga 70 tahun dan sedikit dari mereka yang melebihi itu,” sabda Nabi Muhammad SAW. (HR Tirmidzi/Ibnu Majah).
Umur memang misteri. Bukan soal angka saja, bahkan hitungannya pun bisa sekejap.
“…Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al-Hajj: 47).
Berarti, kalau rata-rata umur 60-an tahun, maka kita cuma hidup 1,5 jam saja. Hidup terasa sebentar bukan?
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Kehidupan Dunia Menentukan Kehidupan Akhirat
Padahal umur termasuk yang dipertanyakan di akhirat, selain masa muda, harta, dan amal. (HR Tirmidzi).
Dari segala sisi, generasi sekarang sudah pasti tak mampu menyaingi nabi-nabi. Sudah umurnya panjang-panjang, kualitas ketakwaannya di level tertinggi dan sifatnya pun terjaga (ma’shum).
Karena itu, kalimat candaan “ingat umur” sebetulnya membantu bawah sadar kita untuk introspeksi.
Maka, perlu kita renungkan:
“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan sejahat-jahat manusia adalah orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya.” (HR Imam Ahmad).
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Kesalehan Sosial, Solusi Ketimpangan Gender dalam Keluarga Saat Pandemi
Artinya, jangan biarkan umur berlalu sia-sia. Dengan jatah umur pendek, untunglah Allah memberi bonus, antara lain yang rutin datang pada Ramadhan: lailatul qadar.
Malam penuh berkah itu 1.000 bulan atau setara 83 tahun (QS Al-Qadr: 3). Mari berikhtiar mendulang bonus. Semoga Allah memberikan pertemuan dengan lailatul qodar tahun ini. (M Subhan SD | Direktur PolEtik Strategic)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.